WELL COME

HIDUP ADALAH IBADAH UNTUK BEKAL AKHIRAT

Selasa, 09 Februari 2010

Ceramah Agama

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa Saturday, 06 February 2010
Allah swt Mengharamkan Api Neraka Untuk Menyentuh Anggota Sujud
Senin, 01 Februari 2010

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أَرَادَ اللهُ رَحْمَةَ مَنْ أَرَادَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَمَرَ اللهُ الْمَلاَئِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوْا مَنْ كاَنَ يَعْبُدُ اللهَ فَيُخْرِجُوْنَهُمْ وَيَعْرِفُوْنَهُمْ بِآثَارِ السُّجُوْدِ وَحَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُوْدِ فَيَخْرُجُوْنَ مِنَ النَّارِ فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلَّا أَثَرَ السُّجُوْدِ فَيَخْرُجُوْنَ مِنَ النَّارِ
(صحيح البخاري)
“Jika Allah swt menghendaki kasih sayang untuk penduduk neraka, maka Allah swt memerintahkan penduduk neraka agar dikeluarkan orang orang yg menyembah Allah, maka mereka dikeluarkan, dan dikenali dg bekas sujudnya, dan Allah swt mengharamkan api neraka untuk menyentuh anggota sujud, maka mereka keluar dari anggota sujud, maka para pendosa dari keturunan Adam terbakar api neraka kecuali bekas sujudnya, maka mereka dikeluarkan dari neraka” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Puji bagi Allah , yang dengan memuji-Nya terbukalah cinta Ilahi , yang ketika cinta Ilahi terbuka untuk yang memuji-Nya maka terbitlah segala anugerah dari Yang Maha Memberi anugerah , Allah Sang Pemilik segala anugerah , Sang Pemilik setiap nafas , Sang Pemilik setiap ruh , Sang Pemilik setiap sel tubuh kita , Sang Pemilik jiwa dan sanubari , Yang Maha melimpahkan hidayah dan rahmah kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya . Bukalah segala anugerah-Nya dengan memperbanyak pujian kepada-Nya , jadikan hari-harimu terpuji dengan banyak memuji Allah . Adakah orang yang akan lebih terpuji di dunia ini melebihi orang yang memuji Allah?, adakah orang yang lebih banyak memuji Allah dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ?, dan adakah orang yang lebih terpuji dan banyak pengikutnya dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ?.
Orang yang asyik memuji Allah akan terpuji di dunia dan di akhirah dan dia akan dipuji oleh Allah . Barangsiapa yang mengingat Allah maka ia akan banyak diingat oleh orang lain , dan tentunya ia diingat oleh Allah .
Hadirin hadirat , seluruh warna hakikatnya sama, seluruh bentuk hakikatnya sama, seluruh keadaan ; jahat dan baik, bagus dan jelek, tawa dan tangis kesemuanya hakikatnya sama, yaitu fana...
Sedangkan yang abadi adalah jiwa yang tersambung dengan kasih sayang Ilahi . “ Laa ilaaha illallah…” , tiada yang patut disembah dan diagungkan melebihi Allah , tiada yang pantas disembah selain Allah , itu adalah sumpah setia seorang hamba kepada Allah , dan sumpah setia Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah firman-Nya :
لَا إِلهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُوْنِ
( النحل : 2 )
“ Tiada Tuhan selan Aku , maka bertakwalah kepada-Ku “ . ( QS. An Nahl : 2 )
Maka hamba-hamba-Nya menjawab :
لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
( الأنبياء : 87 )
“ Tiada Tuhan selain Engkau , Maha Suci Engkau sungguh kami termasuk orang-orang yang banyak berbuat dosa “ . ( QS. Al Anbiyaa: 87 )
Hadirin hadirat , inilah keindahan jiwa menikmati hubungan dengan Sang Maha Mulia , Sang Maha berlemah lembut dan Maha merubah keadaan manusia dari buruk menjadi baik , dari baik menjadi semakin baik , Yang Maha membolak balikkan sanubari yang ada disekitarmu , dari yang membenci menjadi mencintai atau sebaliknya , dari yang tidak menolong menjadi menolong atau sebaliknya , semua ruh dan perasaan di dalam satu genggaman Ilahiah Rabbul ‘alamin .
Rabby, jiwa kami yang berada dalam genggaman takdir-Mu maka perindahlah.., hari-hari kami yang berada dalam samudera ketentuan-Mu maka muliakanlah, desah nafas-nafas kami dan lintasan pemikiran kami yang itu adalah milik-Mu maka perbaharuilah dengan seindah-indah keadaan wahai Yang Maha Memilikinya , Yang berfirman :
وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ، إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
( العصر : 1-3 )
“ Demi masa , sungguh manusia berada dalam kerugian , kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasihati untuk kebenaran , dan saling menasihati untuk kesabaran “ . ( QS. Al ‘Ashr : 1-3 )
Apa artinya masa ? (yaitu) mulai terciptanya waktu dan alam semesta hingga alam berakhir itulah yang disebut masa . Siang berjuta kali, malam berjuta kali, kesedihan dan kegembiraan, kehidupan dan kematiaan, seluruh kejadian berputar silih berganti dipadu oleh Allah dalam satu kalimat yaitu “masa” , kalimat “masa” telah mengumpulkan seluruh kejadian yang pernah terjadi baik dan buruknya.
“Demi masa” , demi setiap kejadian , setiap kenikmatan dan musibah , setiap kesedihan dan kegembiraan , setiap kelahiran dan kematian , setiap kebencian dan kasih sayang , dan semua yang terjadi di alam , “Demi masa…, sungguh manusia dalam kerugian” . Masa lewat dalam kehidupan manusia antara air mani (sperma) dan bangkai, tercipta dari mani dan berakhir menjadi bangkai, ia dalam kerugian (sebagaimana firman Nya : sungguh manusia dalam kerugian), kata Allah . Kecuali yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebaikan dan mengikuti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran , merekalah yang tidak merugi . Siapakah mereka yang beriman, beribadah, dan saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran ? inilah aku dan kalian (yg hadir di majelis majelis taklim dan dzikir), inilah kelompok yang tidak merugi , dan seperti inilah keberuntungan.
Demi masa yang terjad, segala musim hujan dan kemarau, segala daratan dan lautan kesemuanya membawa kerugian kecuali untuk yang beriman, beribadah dan menasihati dalam kebaikan dan kesabaran inilah yang mendapatkan keberuntungan. Mereka yang beriaman beruntung, yang menasihati dalam kesabaran beruntung, yang menasihati dalam kebaikan beruntung, selain mereka itu maka tidak mendapatkan apa-apa , selain itu kesemuanya sirna, kesedihan sirna, kegembiraan sirna, harta sirna, kemiskinan sirna.
Tidak ada yang abadi, yang abadi hanyalah iman, amal shalih, saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.
Ringkasnya, yang abadi adalah mengikuti tuntunan keluhuran sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Berapa menit yang abadi dalam hidup kita dan berapa yang fana, setiap menit yang abadi itu dikalikan sepuluh dari rahasia kelembutan Allah . Yang berdosa siap diampuni oleh Allah , maka siapa lagi yang akan kita seru dan kita mengadu ?! Ya Allah, betapa gelapnya dosa , kemana kami akan mengadu? Jangan Engkau beberkan dosa-dosa kami kelak di hari kiamat , kami telah membeberkannya di hadapan-Mu maka ampunilah , jangan satupun yang hadir di majelis ini bangkit kecuali tidak lagi membawa dosa , Amin . Kita tenggelamkan semua dosa ke dalam samudera pengampunan Allah , yang tidak yakin, berarti ia tidak yakin akan pengampunan Allah , yang yakin berarti ia sudah berprasangka baik kepada Allah maka pasti ia mendapat pengampunan dan lebih , maka yakinlah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Apakah mungkin semudah itu Allah mengampuni semua dosa ? maka dengan itu kau telah membatasi kasih sayang-Nya maka terbataslah kasih sayang-Nya padamu , tetapi jika kau mengatakan bahwa sangatlah mungkin Allah mengampuniku maka itulah kemuliaan yang berhak atas nama-Nya Yang Maha Mengampuni . Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
( التوبة : 100 )
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kelompok muhajirin dan anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar “ . ( QS. At Taubah : 100 )
Firman Allah subhanahu wata’ala : “ Dan orang-orang terdahulu “ , bukan kita . Muhajirin dan Anshar , Muhajirin adalah orang-orang yang pindah dari Makkah meninggalkan kampung halamannya menuju Madinah, bukan kita, Kaum Anshar yang menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah dari Makkah ke Madinah bukan kita, sedangkan kita tidak mendapat bagian itu. Orang-orang terdahulu adalah para Muhajirin dan Anshar , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang kaum Anshar :
عَلاَمَةُ اْلِإيْمَانِ حُبُّ اْلَأنْصَارِ وَعَلاَمَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الْأَنْصَارِ
“ Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar dan tanda kemunafikan adalah membenci Anshar “(Shahih Bukhari)
Mengapa demikian ? karena kaum Anshar mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , dan orang yang mencintai bersama dengan orang yang dicintai , sehingga Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي أَبْغَضَنِيْ مَنْ أَبْغَضَهَا وَأَحَبَّنِيْ مَنْ أَحَبَّهَا
“ Fathimah adalah belahan jiwaku , yang membuatnya marah maka telah membuatku marah dan yang membuatnya gembira maka telah membuatku gembira "
Demikian pula keadaan para Muhajirin dan Anshar , sayyidatuna Fathimah termasuk Muhajirin yang hijrah bersama Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menuju Madinah Al Munawwarah walaupun tidak satu rombongan , jadi Muhajirin dan Anshar itu bukanlah kita.
Tetapi Allah tidak ingin menjauhkan kemuliaan Muhajirin dan Anshar dari kita , yaitu dg firman Nya swt keterusannya : “dan yang mengikuti mereka degan kebaikan” . Kita tadi mendengarkan hadrah hal itu adalah mengikuti kaum Anshar , kita mengikuti dengan kebaikan, kita mencintai kaum Muhajirin dan Anshar maka kita termasuk sekelompok dengan mereka. Bagi mereka yang mengikuti kaum Muhajirin dan Anshar dalam kebaikan maka Allah ridha terhadap mereka, apa itu ridha ? yaitu restu dan cinta . Jika Allah telah merestui dan cinta, maka apalagi cita-cita di atas itu !?. Ketika seseorang telah masuk ke dalam sorga yang paling mewah, indah dan megah , maka Allah memanggil hamba-Nya dan berfirman :
يَا عِبَادِيْ أَلَا أُعْطِيْكُمْ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟
“ Wahai hamba-hamba-Ku , maukah kalian Kuberi yang lebih baik dari itu ( surga yang megah dan indah) ? “
Maka hamba-hamba itu berkata :
ياَرَبِّ وَأَيُّ شَيْئٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟
“ Wahai Allah , apalagi yang lebih baik dari itu ? “
Maka Allah menjawab:
أُحِلَّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِيْ فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا
“ Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku dan Aku tidak akan murka kepada kalian selama-lamanya “
Jadi ridha Allah itu lebih mahal daripada surga , untuk siapa?, Diantaranya diberikan kepada Muhajirin dan Anshar serta para pengikut Muhajirin dan Anshar, semoga Allah menjadikan aku dan kalian dalam kelompok itu, yaitu pengikut para Muhajirin dan Anshar dengan kebaikan. Yang mana mereka itu ridha terhadap Allah, kita sudah ridha apa belum kepada Allah?, ketika datang ketentuan buruk ngomel, diberi takdir yang menyenangkan tidak bersyukur dan diberi takdir yang tidak menyenangkan tidak juga bersabar.
Tetapi keimanan itu mempunyai derajat , dan seburuk-buruknya imanku adalah aku ridha Allah menjadi Tuhanku , sebesar apapun dosa yang aku perbuat tetapi aku tidak menyembah kepada selain-Mu wahai Rabby. Ia ridha kepada Allah maka Allah pun ridha kepadanya, semakin besar ridha kita kepada Allah maka semakin besar pula ridha Allah kepada kita. Rabby, pupuk dan tanamlah keridhaan kepada-Mu di hati kami Ya Rabb..
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
( صحيح البخاري )
“Ada diantara manusia itu yang beramal dengan amalan ahli neraka hampir sepanjang hidupnya sampai antara dia dan neraka hanya 1 jengkal saja( Maksudnya 1 jengkal saja adalah nafasnya, nafasnya hanya beberapa nafas lagi dan dia akan wafat dan akan masuk ke dalam neraka) tetapi didahului kehendak Ilahi maka dia beramal dengan amalan ahli surga, bertaubat kepada Allah dan dia masuk ke dalam surga. Ada lagi kelompok yang beramal dengan amalan ahli surga sampai antara dia dan surga tinggal 1 hasta saja, lalu didahului oleh ketentuan Allah terlebih dahulu dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia masuk neraka”. (Shahih Bukhari)
Hadirin hadirat Yang dimuliakan Allah
Diantara manusia ada yang beramal dengan amalan ahli sorga dengan segala kebaikannya , tetapi setelah ia begitu dekat dengan sorga seakan-akan satu hasta saja jaraknya dari sorga tetapi Allah menghendaki lain , berbalik hatinya ia menjadi beramal buruk kemudian meninggal dengan su;ul khatimah . Sebaliknya ada diantara mereka yang beramal dengan amalan penduduk neraka , siang dan malam selalu berbuat jahat sehingga jaraknya dan neraka hanya tinggal satu hasta yaitu dari siku sampai ujung jari , maksudnya tinggal beberapa nafas lagi dia akan meninggal , tetapi Allah berkehendak lain seketika ia beramal dengan amal ahli sorga maka ia meninggal dengan husnul khatimah .
Para sahabat bingung dan bertanya kepada Rasulullah : “ Wahai Rasulullah berarti tidak perlu kita beramal kan sudah takdirnya Allah “ , maka Rasulullah menjawab : “ jika kalian mau maka bacalah firman Allah” :
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى ، وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى ، وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى ، وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى ، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
( الليل : 5 -10 )
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” . ( QS. Al Lail : 5-10 )
Maka yang banyak berbuat baik , yang banyak berinfaq dan berbuat kemuliaan maka Allah mudahkan jalannya menuju kebaikan . Sedangkan orang yang tidak mau berbuat baik dan berpaling dari kebenaran , kikir dengan harta , kikir dengan dirinya sendiri , kikir atau pelit bukan soal harta saja , terhadap diri juga bisa pelit seperti tidak mau beribadah , maka Allah mudahkan jalannya menuju kesulitan .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Maka dari hadits tadi kita memahami , dikembalikan kepada makna firman Allah yang tadi ; banyak orang-orang yang beribadah dengan amal ibadah yang baik tapi hatinya busuk , hatinya benci kepada para wali Allah , hatinya benci kepada para shalihin , hatinya benci kepada orang-orang yang dicintai Allah maka meskipun ia beribadah dan bersujud siang dan malam , tetapi Allah tetap murka dan di akhir hidupnya dibalik oleh Allah ia menjadi beramal dengan amalan ahli neraka dan wafatnya su;ul khatimah karena….,
اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“ Seseorang bersama dengan orang yang ia cintai “
Banyak orang yang beribadah siang dan malam tetapi hatinya asyik dengan orang yang tidak pernah bersujud kepada Allah , hati-hati di akhir hidupmu Allah membalik keadaanmu agar berkumpul dengan orang yang kau cintai , yang tidak pernah bersujud kepada Allah . Banyak orang yang berbuat dosa siang dan malam setelah bertobat ia terjebak dosa lagi , bertobat lagi terjebak lagi ke dalam dosa , tetapi jiwanya cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Bukan berarti saya memperbolehkan maksiat dan cukup saja mencintai Nabi tidak demikian , karena tentunya cinta Nabi yang hakiki akan menuntun kita kepada keluhuran bukan kepada kehinaan , maka pupuk cinta kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , maka Allah akan memupukkan di dalam hati kita rahasia sifat kemuliaan Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits nabawy , Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِذَا أَرَادَ اللهُ رَحْمَةَ مَنْ أَرَادَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَمَرَ اللهُ الْمَلاَئِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوْا مَنْ كاَنَ يَعْبُدُ اللهَ فَيُخْرِجُوْنَهُمْ وَيَعْرِفُوْنَهُمْ بِآثَارِ السُّجُوْدِ وَحَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُوْدِ فَيَخْرُجُوْنَ مِنَ النَّارِ فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلَّا أَثَرَ السُّجُوْدِ فَيَخْرُجُوْنَ مِنَ النَّارِ
(صحيح البخاري)
“Jika Allah swt menghendaki kasih sayang untuk penduduk neraka, maka Allah swt memerintahkan penduduk neraka agar dikeluarkan orang orang yg menyembah Allah, maka mereka dikeluarkan, dan dikenali dg bekas sujudnya, dan Allah swt mengharamkan api neraka untuk menyentuh anggota sujud, maka mereka keluar dari anggota sujud, maka para pendosa dari keturunan Adam terbakar api neraka kecuali bekas sujudnya, maka mereka dikeluarkan dari neraka” (Shahih Bukhari)
Ya Allah , alangkah indahnya kasih sayang Allah , Allah mau memberi kasih sayang terhadap penduduk neraka padahal orang-orang di neraka mereka adalah pendosa tetapi Allah masih menyayangi mereka , diantara mereka adalah penjahat, pejudi, pezina, segala macam maksiat telah mereka perbuat , dan ternyata Allah kasihan kepada mereka , maka dikeluarkanlah oleh para malaikat mereka-mereka yang menyembah Allah . Ternyata sebesar apapun dosa, Engkau tidak rela jika orang yang menyembah-Mu itu kekal di neraka , orang yang menyembah-Mu itu pasti akan sampai pada sorga-Mu wahai Yang Maha Indah. Inilah hadits nabi yang kami kenal , kami mabuk cinta dan rindu kepada-Mu wahai Yang Maha Indah .
Neraka itu sangat pedih, karena kami jahat dan kami durhaka tetapi Allah tidak mau jika orang –orang yang menyembah-Nya itu kekal di neraka , dan harus berakhir di sorga juga . Sejahat apapun , sekeji apapun , sedzalim apapun, selama ia menyembah Allah maka pasti ia akan sampai ke dalama sorga-Nya , janji sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , inilah kasih sayang Ilahi . Hadirin hadirat , jika seseorang selama sepuluh ribu tahun menjerit “ Ya Hannaan , Ya Mannaan “ demikian dalam salah satu riwayat dalam kitab-kitab tafsir , maka Allah mengutus malaikat Jibril dan berfirman : “ Wahai Jibril lihatlah hamba-Ku yang memanggil Ya Hannaan Ya Mannaan , sudah seribu tahun ia dalam api neraka “, maka Jibril berkata : “ Wahai Allah sesungguhnya ia telah berada dalam tindihan batu-batu neraka dan sudah terpendam di dasarnya sedalam-dalamnya “, maka Allah menjawab : “ Wahai Jibril temui dia karena sungguh Aku mendengar dia memanggil nama-Ku Ya Hannaan Ya Mannaan ( wahai Yang berkasih sayang, wahai yang seluruh makhluk berhutangbudi kepada-Nya )” , maka ia pun dikeluarkan dari neraka , entah telah berapa ribu kali kulitnya diganti dengan kulit yang baru dan hangus kemudian diganti dengan kulit yang baru dan hangus lagi , maka ia dimandikan dengan air kehidupan kemudian dihadapkan kepada Allah dan berfirman : “ Hamba-Ku , kau sudah terpendam dalam neraka yang terdalam dan kau menjerit kepada-Ku selama beribu-ribu tahun di dalam dasar neraka , wahai hamba-Ku lihatlah keindahan zat-Ku “ maka Allah singkapkan cahaya keindahan Allah . “ wahai Hamba-Ku berapa lama engkau di dalam api neraka ? ” maka ia berkata : “ aku tidak pernah masuk neraka wahai Allah “, ia menjadi lupa karena melihat keindahan zat Allah subhanahu wata’ala , selama 10000 ribu tahun ia dalam jurang api neraka ia lupa dalam sekejap ketika melihat keindahan Allah…...
Kita kembali ke hadits tadi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ Allah haramkan anggota sujud untuk dibakar api neraka “ yaitu kedua telapak tangan, dahi , kedua lutut dan kedua kaki , tidak bisa disentuh api neraka . Kita cari ilmu kebal yang paling hebat di dunia yang bisa kebal dari api neraka , hal itu tidak akan pernah ada kecuali ahli sujud , orang-orang yang banyak bersujud mereka kebal dari api neraka anggota sujudnya sedangkan yang lainnya terbakar karena Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : ” semua tubuhnya hangus kecuali anggota sujud “, maka Allah keluarkan orang-orang yang bersujud dari neraka walaupun ia seorang pendosa ia tidak akan kekal di dalam neraka ,Inilah kasih sayang Ilahi . Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika sayyidina Tsauban RA ditanya oleh para sahabat : “ wahai Tsauban engkau adalah orang yang paling sering membantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , apakah amal ibadah yang paling dicintai oleh Allah ?” maka sayyidina Tsauban hanya diam , ketika ditanya lagi ia diam ,sampai ketiga kalinya barulah ia menjawab dan berkata : “ sebenarnya pertanyaan kalian sudah aku tanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “ maka para sahabat bertanya lagi : “lalu apa ?” , sayyidina Tsauban menjawab : “ Perbanyaklah sujud , itulah amal yang paling dicintai Allah “ .
Tidaklah seorang diantara kalian yang bersujud kecuali ia telah diangkat satu derajat semakin dekat dengan Allah dan gugur dosa-dosanya . Semakin banyak sujud maka semakin runtuh dosanya , semakin dekat dengan Allah , wahai Allah berilah kami cinta sujud kepada-Mu . Jika orang telah mencintai sujud maka makmurlah seluruh dunia ini . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa di akhir zaman nanti akan muncul gempa bumi , banyak yang mengaku nabi, banyak terjadi pembunuhan , banyak terjadi musibah , semua ini telah terjadi dan yang terakhir Allah akan tumpahruahkan kemakmuran di muka bumi . Tanda-tanda semuanya sudah terjadi , tinggallah yang terakhir yaitu kemakmuran . Yang lain telah terjadi maka yang terakhir pasti akan terjadi yaitu kemakmuran yang melimpah bagi muslimin . Maka para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah, ketika orang-orang dilimpahi kemakmuran , keadaan muslimin saat itu bagaimana ? “ , maka Rasulullullah menjawab : “Mereka lebih mencintai sujud daripada segala dunia dan seisinya” . Jika mental mereka seperti itu maka tumpah ruahlah kemakmuran apapun yang mereka lakukan ; usahanya, pertaniannya, perdagangannya, rumah tangganya dan segala-galanya dilimpahi anugerah oleh Allah , untuk siapa? Untuk orang-orang yang mencintai sujud.
Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang mencintai sujud. Tidaklah siang dan malam selama 24 jam kita sujud , kita mempunyai keluarga , sebagian saudara saudari kita juga sekolah , ada yang bekerja, ada yang beraktifitas lain , tapi kita juga mempunyai waktu santai di sela-sela waktu itu kita luangkan waktu satu atau dua menit untuk kita berduaan dengan Allah subhanahu wata’ala sehingga setiap hari ada waktu khusus untuk cinta kita kepada Allah subhanahu wata’ala, tentunya selain shalat lima waktu , karena shalat lima waktu itu ibadah wajib . Selain itu bersujudlah untuk ibadah kepada Allah, dua atau empat rakaat setiap hari, tidak lebih dari lima menit untuk itu maka ambillah sedikit waktu agar setiap hari menyaksikanmu bahwa engkau ahli sujud,
matahari terbit dan terbenam menyaksikan sujudmu . Ditanyakan oleh sayyidina Rabi’ah radhiyallahu ‘anhu bagaimana dengan kemuliaan sujud , maka berkatalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
أَقْرَبُ اْلعَبْدُ إِلَى اللهِ مَنْزِلَةً وَهُوَ سَاجِدٌ
“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah SWT yaitu ketika dia sedang sujud”
Oleh sebab itu saat kita bersujud , sujudlah dengan hati kita juga jangan kita bersujud tetapi hati kita pada hal yang lainnya dan semestinya setelah kita sujud hati kita masih dalam mengingat sujud.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam pemimpin utama kita , para nabi dan para rasul adalah sebagai pembawa kemuliaan sebelum nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Hadirin hadirat , ketika kita mengingat tentang peristiwa yang terjadi pada nabiyullah Yusuf AS , disaat nabi Yusuf mulai besar dan mulai bisa berbicara maka ia berkata kepada ayahnya , nabi Ya’qub AS :
يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
( يوسف : 4 )
“Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." ( QS. Yusuf : 4 )
Maka ayahnya kaget mendengar ucapan itu dan berkata kepada Yusuf : “ Wahai Yusuf jangan kau ceritakan mimpimu itu kepada orang lain karena saudara-saudaramu tidak akan senang “ dan nabi Yusuf pun tidak menceritakannya kepada para saudaranya , tetapi ayahnya lebih mencintai nabi Yusuf karena dia adalah nabi . Nabi Ya’qub mempunyai banyak anak dan diantaranya adalah nabi Yusuf , bukan karena pilih kasih diantara anak-anaknya tetapi karena Yusuf adalah seorang nabi maka pastilah dimanjakan oleh ayahnya . Maka kakak-kakaknya tidak senang melihat Yusuf lebih dicintai ayahnya daripada mereka , maka merekapun memutuskan untuk membunuh Yusuf , diantara mereka ada yang berkata : “ jangan dibunuh , kita masukkan saja Yusuf ke dalam sumur agar orang lain menemukannya dan membawanya“ , maka merekapun datang kepada ayahnya untuk meminta izin membawa Yusuf berburu , tetapi ayahnya melarang Yusuf ikut bersama mereka karena takut celaka, maka mereka berkata : “mengapa kami boleh pergi untuk berburu sedangkan Yusuf tidak boleh diajak, ayah membeda bedakan antara kami” , di dalam Shahih Al Bukhari dijelaskan :
اَلْكَرِيْمُ ابْنِ اْلكَرِيْمِ ابْنِ اْلكَرِيْمِ ابْنِ اْلكَرِيْمِ، يُوسُفُ ابْنِ يَعْقُوْبَ ابْنِ إِسْمَاعِيْلَ ابْنِ إِبْرَاهِيْمَ
“ Orang mulia anak orang mulia anak orang mulia anak orang mulia, adalah Yusuf bin Ya;qub bin Ismail bin Ibrahim”
Dia adalah nabi Yusuf putra nabi Ya’qub putra nabi Ismail putra nabi Ibrahim Alaihimussalam, demikian yang dijelaskan di dalam Shahih Al Bukhari .
Dan akhirnya nabi Yusuf diijinkan oleh ayahnya untuk ikut berburu bersama saudar-saudaranya . Setelah mereka tiba di sebuah sumur merekapun memasukkan nabi Yusuf ke dalam sumur dan mengambil baju nabi Yusuf kemudian dilumuri dengan darah kambing, seakan-akan itu adalah darah nabi Yusuf . Sesampainya di rumah mereka berkata kepada ayahnya bahwa Yusuf telah dimakan oleh binatang buas dan memberikan baju Yusuf yang penuh dengan darah kambing, tetapi ayahnya tidak percaya dan ia tau bahwa itu adalah darah kambing dan ayahnya tau ini karena kecemburuan saudara-saudaranya , maka ayahnya terus menerus menangis karena kehilangan anaknya kesayangannya Yusuf , sampai ia buta matanya karena banyaknya menangis . Ketika nabi Yusuf yang masih kecil itu diturunkan ke dalam sumur ia berkata kepada saudara-saudaranya : “ Saudara-saudaraku kalau kalian lapar maka ingatlah aku , bahwa kalian tinggalkan aku di dalam sumur “ , maka ketika itu nabi Yusuf mendengar seruan Jibril : “ wahai Yusuf janganlah engkau mengadu kepada manusia , Allah yang akan menjagamu “ . Maka tidak lama kemudian datang sesorang untuk mengambil air dari sumur itu , dan setelah dia menarik ember itu ternyata yang keluar bukan air melainkan anak kecil , maka orang itu berkata : “ alangkah indahnya anak kecil ini ceria dan terang benderang “ dan orang itupun membawa Yusuf dan menjualnya sebagai budak .
Maka Yusuf dibeli oleh salah seorang saudagar dan dibesarkan , dan ketika ia telah berumur dewasa maka mulailah istri saudagar itu ( Zulaikha) menyukai nabi Yusuf yang sangat tampan parasnya , maka ia pun ingin berbuat hal yang buruk dengan nabi Yusuf . Suatu hari nabi Yusuf dipanggil untuk masuk ke kamarnya dan kemudian menguncinya dari dalam , dan di saat itu mulailah Zulaikha mendekati Yusuf dan keinginan birahi Zulaikha memuncak , maka nabi Yusuf semakin murka ingin membunuhnya . Zulaikha nafsunya untuk birahi sedangkan nabi Yusuf nafsunya untuk membunuh karena marah telah diajak berbuat dosa , maka ketika itu Allah berikan burhan (petunjuk dan ketenangan) kepada nabi Yusuf , nabi Yusuf menghindar dan lari ke pintu, maka Zulaikha menarik bajunya dari belakang dan robeklah baju Yusuf as kemudian ia keluar dari kamar itu , seketika masuklah suami Zulaikha dan berkata : “ wahai Yusuf apa yang kau perbuat di kamarku? “, maka Zulaikha berkata : “ apa yang kau perbuat jika ada seorang lelaki masuk ke kamar istrimu ? “ maka marahlah saudagar itu dan memerintah agar Yusuf untuk ditangkap , maka Yusuf ditangkap kemudian diadili , Yusuf berkata : “ Demi tuhanku Allah , dialah yang ingin berbuat buruk kepadaku, dan aku ingin lari menghindar “ , maka Zulaikha menjawab : “ Tidak, bahkan dia yang telah masuk ke kamarku dan ingin berbuat mungkar denganku “ , maka hakim berkata : “ lihatlah baju Yusuf , jika robeknya dari depan berarti Yusuf yang menyerang Zulaikha , tetapi kalau bajunya robek di bagian belakang berarti ucapan Yusuf benar bahwa dia ingin lari dan ditarik oleh Zulaikha “, maka dilihatlah baju Yusuf dan ternyata robeknya di bagian belakang .
Habislah dalil dan hujjah Zulaikha , yusuf yang benar . Zulaikha marah karena Yusuf tidak ia dapatkan , tetapi muncul fitnah yang mencela perbuatan Zulaikha bahwa seorang istri saudagar suka dengan budaknya sendiri, Zulaikha tidak terima dengan ucapan mereka, akhirnya para wanita itu diundang ke rumahnya dan masing-masing mereka di beri pisau dan buah dan ketika mereka memotong buah maka ketika itu Yusuf di panggil, Yusuf as pun datang dan lewat di hadapan mereka , maka wanita-wanita itu mengiris jari-jarinya dengan pisau dan mereka tidak terasa bahwa yang mereka iris adalah jari-jari mereka karena terpesona dengan keindahan wajah nabi Yusuf , dan mereka berkata :
حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
( يوسف : 31 )
“Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia..! Sesungguhnya ini tidak lain adalah malaikat yang mulia..!."
Maka ketika fitnah semakin besar maka nabi Yusuf berkata :
رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ
( يوسف :33 )
“Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku . “ ( QS. Yusuf : 33 )
Nabi Yusuf lebih suka dipenjara , karena dia merasa selalu membuat masalah , istri saudara terkena masalah , wanita-wanita terkena masalah sampai jari-jari mereka teriris oleh diri mereka sendiri , maka nabi Yusuf lebih memilih untuk dipenjara saja , dan Allah kabulkan permohonannya , dan keputusan terjadi maka Yusuf masuk penjara , dan tidak lama kemudian Allah mengeluarkannya kembali . Maka ketika Yusuf bisa menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh para raja dan penasehat , dan Yusuf keluar untuk menyebarkan Islam maka Yusuf as diangkat sebagai menteri keuangan , bagian membagikan harta kepada Fuqara’ , nabi Yusuf lah yang menentukan pembagian tersebut . Suatu hari nabi Yusuf melihat kakak-kakaknya datang dan masuk dalam antrian , yang dulunya mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur , ketika itu nabi Yusuf melihat anak kecil yaitu adiknya Bunyamin yang juga dikabarkan bahwa ada nabi yang bernama Bunyamin dialah adik nabi Yusuf, dan tidak disebutkan dalam Alqur’an tetapi dalam hadits nabi banyak disebutkan . Maka ketika itu nabi Yusuf memanggil adiknya dan berkata : “ kau adalah adikku, diamlah jangan berbicara apa-apa “ , kemudian ia memasukkan timbangan emas ke dalam baju Bunyamin . Setelah semua mendapat bagian , Yusuf mengumumkan bahwa emas yang digunakan untuk menimbang telah hilang , dan siapa yang telah mencurinya maka ia harus dihukum maka semuanya digeledah , setelah digeledah ditemukanlah emas itu di dalam baju Bunyamin dan dibawalah Bunyamin . Maka kakak-kakaknya berkata : “ wahai yang mulia, jangan ambil dia”, maka nabi Yusuf berkata : “ kenapa, dia pencuri maka dia harus dihukum “ , kakaknya berkata : “ jangan ambil dia, ambillah salah satu dari kami karena ayahnya sudah tua renta dan buta maka ia akan semakin susah karena kakaknya juga hilang “ , maka nabi Yusuf berkata : “ keputusan tidak bisa dirubah , dialah yang harus dihukum karena dialah yang mencuri , pulanglah kalian dan katakan kepada ayah kalian bahwa anaknya mencuri “ , maka mereka pun pulang membawa kabar itu dan setelah nabi Ya’qub mendengarnya maka ia pun semakin sedih dan berkata : “ kalian tidak boleh kembali ke rumah ini sebelum membawa Yusuf dan Bunyamin ke hadapanku “, merekapun pergi dan kembali menemui menteri keuangan, nabi Yusuf . Setelah mereka sampai di hadapan Yusuf mereka berkata : “ Wahai yang mulia , kami sudah menemui ayah kami dan beliau meminta agar engkau membebaskan adik kami ini dan kami harus mencari lagi kakaknya yang bernama Yusuf “ , maka nabi Yusuf berkata : “ apa yang kalian perbuat kepada Yusuf ?” , maka mereka kaget karena wajahnya mirip Yusuf dan iapun berkata : “ apakah engkau adalah Yusuf ?” , maka nabi Yusuf menjawab : “ iya aku adalah Yusuf dan ini adalah adikku “, mereka menangis dan berkata : “ ampuni kami wahai Yusuf , kami telah membuangmu ke sumur “ , maka nabi Yusuf menjawab : “ aku dibuang ke sumur , dan akhirnya diambil orang kemudian aku difitnah dan masuk penjara dan sekarang aku menjadi menteri keuangan , kalian meminta maaf kepadaku ! , maka kembalilah kepada ayah kalian dan bawalah bajuku ini dan hempaskan di wajah ayahku maka ia akan kembali penglihatannya “ , maka merekapun membawa baju itu kepada ayah mereka , nabi Ya’qub dan baru sampai di depan pintu ayahnya berkata : “ sungguh aku mencium bau Yusuf.., mana Yusuf…??? “ , maka ketika dilemparkan baju itu ke wajahnya , ia pun kembali bisa melihat lagi , ternyata hanya dengan pakaian Yusuf ia pun kembali bisa melihat karena begitu gembiranya . Maka merekapun datang bersama-sama ke kerajaan , kedua ayah dan ibunya serta sebelas keluarganya di samping kanan kiri nabi Yusuf , maka berkata nabi Yusuf : “ wahai ayah ternyata ini makna mimpiku yang dulu , sebelas bintang dan matahari dan bulan memberi penghormatan kepadaku “ kisah ini semuanya firman Allah , silahkan lihat di Alquran . Hadirin hadirat , dua hal yang bisa saya petik dari kisah ini dari kesekian banyak makna . Yang pertama, orang yang mencintai seseorang maka Allah subhanahu wata’ala akan mengumpulkannya bersamanya , karena setelah itu Zulaikha menikah dengan nabi Yusuf As padahal ia adalah wanita yang dahulu memfitnahnya , tapi karena cintanya kepada nabiyullah Yusuf maka Allah kumpulkan ia bersama nabi Yusuf , namun setelah ia menikah dengan nabi Yusuf - inilah berkah mencintai orang shalih , mencintai seorang nabi , mencintai para wali Allah - maka Allah memberikan kesempatan kepada Zulaikha untuk menikah dengan nabi Yusuf , tetapi setelah menikah dengan nabi Yusuf sepanjang malam Zulaikha beribadah , nabi Yusuf berkata : “ wahai istriku , dari dulu engkau sangat mencintaiku sehingga engkau memfitnah aku demi mendapatkanku , sekarang kau selalu beribadah sepanjang malam “, Zulaikha berkata : “ wahai suamiku nabiyullah Yusuf , aku sepanjang siang dan malam merindukan cintamu , tetapi setelah kita menikah , Allah kenalkan aku pada cinta-Nya yang sangat dahsyat sehingga aku lupa dengan cintaku kepadamu wahai Yusuf , kini aku dipenuhi cinta dan rindu kepada Allah “ maka wafatlah Zulaikha dalam puncak cinta dan rindunya kepada Allah . Apa yang membuatnya sampai pada hal itu ? yaitu cintanya kepada nabi Yusuf AS , cintanya kepada orang yang dicintai Allah . Maka cintailah orang-orang yang dicintai Allah , cintailah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Jika ditanyakan manakah yang lebih indah antara wajah nabi Yusuf dan wajah nabi Muhammad ? , di zaman nabi Yusuf para wanita mengiris jari mereka karena indahnya wajah nabi Yusuf, dan hal itu tidak terjadi di masa nabi Muhammad . Berkata Al Imam Muhammad bin Alawy Al Maliky di dalam kitabnya “ Muhammad Al Insaan Al Kaamil “ diriwayatkan di dalam atsar bahwa keindahan wajah nabi Muhammad ditutup sembilan bagian , yang dibuka hanya satu bagian karena jika kesepuluh bagian dibuka , maka orang yang melihatnya tanpa terasa akan mengiris iris jantungnya karena indahnya wajah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , sayyidul anbiyaa wal mursalin .
Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala agar Allah muliakan kita , agar Allah kumpulkan kita bersama kaum Muhajirin dan Anshar dan Allah kumpulkan kita bersama pimpinan Muhajirin dan Anshar, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Rabby, kumpulkan kami bersama para ulama’ dan sahabat dan para ahlul bait . Ya Rahman Ya Rahim , perindah hari-hari kami perindah siang dan malam kami , selamatkan kami dari segala musibah , wahai samudera cahaya kebahagiaan dan anugerah berpijarlah , wahai angin topan kedahsyatan rahmat-Nya berhembuslah , hembus wajah kami, siang dan malam kami dengan keberkahan , wahai samudera pengampunan bergelombanglah , sampaikan kepada kami gelombang pengampunan-Mu yang menghapus seluruh dosa-dosa kami , Ya Allah kami mengadukan bangsa kami , negeri kami yang terus mendapat cobaan , paling banyak yang mengaku nabi di Indonesia , paling banyak terjadi bencana alam di dunia di Indonesia, paling banyak terjadinya kerusakan, perpecahan dan pembunuhan di Indonesia , maka Indonesia paling berhak untuk mendapatkan kemakmuran lebih dari yang lainnya, amin Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalaaly wal Ikram, dan selamatkan seluruh wilayah muslimin di barat dan timur agar Engkau tolong wahai Rabby mereka yang akan mendapatkan musibah gantikan musibah itu dengan anugerah , dan pastikan seluruh wajah kami melihat keindahan Dzat-Mu Yang Maha Indah , dan pastikan seluruh wajah ini selalu bersyukur karena dihujani anugerah dan rahmah , pastikan seluruh wajah kami ini terbebas dari segala dosa setelah keluar dari majelis ini , tidak tersisa satu dosa pun yang menempel di tubuh ini kecuali telah Engkau maafkan, Ya Rabb Ya Dzal Jalaaly wal Ikram ampuni dosa kami , dosa ayah bunda kami , ayah bunda kami yang masih hidup maka limpahkan keberkahan dalam hidupnya dan panjangkan usianya dalam kemuliaan , dan ayah bunda kami yang telah wafat maka muliakan mereka di alam barzakh dan kumpulkan bersama ruh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para awliyaa’ dan muqarrabiin Ya Rahmaan Ya Rahiim ...
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ .


Hadirin hadirat, saya ucapkan terimakasih atas doanya , Alhamdulillah saya dan rombongan sukses dakwah di Irian Barat selama beberapa hari di wilayah Teminabuan, Sorong dan Kokoda , di wilayah Nebes ( Negara Besar ) bertemu dengan raja Tarof dan putranya Bapak Abbas dan banyak lagi para tokoh disana yang kesemuanya mendukung penuh dakwah kita , dan sesampainya saya di Kokoda semua rakyatnya keluar mereka menyambut dengan Thala’al Badru ‘Alaina dan lainnya . Saudara-saudara kita disana juga telah bergerak meramaikan masjid masjid dengan maulid Ad Dhiyaa Al Laami’ , dengan Ratib dan dengan Al qur’an dengan shalat lima waktu , di masjid-masjid di daerah sungguh hal ini merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan , di wilayah Kokoda tidak ada listrik , tidak ada angkutan entah itu motor atau mobil , yang ada hanya perahu motor yang mengantar dari pulau ke pulau . Saya menempuh perjalanan enam jam dari Sorong dengan kendaraan di jalanan yang rusak , lalu meneruskan perjalanan 200 Km ke Kokoda dengan perahu motor, kemudian mampir ke Nebes perjalanan 1 jam dengan rakit . Meskipun perjalanan ini melelahkan tetapi sangat menyenangkan karena penuh dengan kesuksesan .
Ketika kami kembali ke Kokoda yang biasanya masjid sepi menjadi penuh , ketika shalat Maghrib jamaah penuh, shalat Isya’ dan Subuh juga demikian .
Dan setelah kami pulang hujan deras tiga kali berturut-turut yang membuat orang semakin asyik dan semakin takjub . Sesampainya di kota Teminabuan , penduduk disana mengira saya akan mengadakan majelis setelah shalat maghrib , maka ketika itu masjid besar dipenuhi orang , mereka membawa air untuk minta didoakan mereka tidak tau bahwa saya sudah pulang ,
kenapa saya pulang karena saya sudah kelelahan dan sudah tidak kuat lagi dan penyakit peradangan otak saya cepat kambuh karena panasnya cuaca maka saya harus cepat pulang . Dan majelis diteruskan di Makassar , kunjungan di Al Habib Mahmud Al Hamid setelah mengunjungi beberpa majelis kami kembali ke Jakarta . Mohon maaf kemarin sore saya baru tiba di Jakarta dan tidak bisa hadir majelis di Cakung , mohon maaf kepada segenap panitia karena sangat kelelahan dan saya belum pernah merasakan selelah ini , baru ini dakwah yang paling melelahkan, tetapi tidak membuat saya kapok . Santri-santri yang ada di sini semoga diberi kemudahan dalam belajarnya dan segera kembali ke Papua , dan akan datang minggu depan 40 santri lagi ke Jakarta dari Kokoda , Teminabuan , Bintuni dan lainnya bersama KH. Ahmad Baihaqi , semoga diberi keselamatan oleh Allah subhanahu wata’ala dan kesuksesan dalam perjuangannya , Amin Ya Rabbal ‘Alamin .
Hadirin hadirat Yang dimuliakan Allah
Ada satu hal yang menyangkut dan sedikit menyakiti hati saya, dalam perjalanan saya di pesawat dari Makassar ke Sorong , saya sebangku dengan seorang bapak kira-kira usia 50 ke atas , kemudian saya di foto berkali-kali , saya heran wartawankah ? dia bilang “ bukan , sebentar ustadz “ lalu dia perkenalkan diri dan berkata : “ ustadz, saya satu jam terhambat macet saat majelis ustadz semalam , karena saya sangat terburu-buru maka saya buka rantai dan saya putar balik, ratusan mobil yang terhambat saat majelis ustadz bubar , maka say berdoa kepada Allah “ wahai Allah pertemukan saya dengan ustadz ini , dan Alhamdulillah sekarang saya bertemu maka saya foto wajahnya “, maka saya berkata : “ saya mohon maaf , saya mohon ridha , Rasulullah itu menyingkirkan duri dari jalan bukan menutup jalan , kami tidak pernah menutup jalan , tapi jalan tertutup sendiri karena massanya banyak . Dan saya katakan bahwa saya akan kordinasi dengan Polda Metrojaya untuk mengatur jama’ah supaya teratur saat bubar, jadi jangan sampai menutup jalan selama 1 jam .
Jadi nanti akan ada personil dari Polda Metrojaya dan krew kita yang mengatur supaya jalan bisa buka tutup , jangan malah ditutup total . Kita juga tidak mau mengganggu orang-orang umum , karena yang menanggung adalah saya, kelak yang akan dituntut di hari kiamat adalah saya yang memimpin Majelis Rasulullah , mungkin diantara mereka ada yang terburu-buru karena sakit atau yang lainnya , saya bisa minta maaf pada yang menegur saya , tapi yang lain saya tidak bisa meminta maaf karena tidak bisa ketemu ,
jadi kasihani saya tolong tertibkan jalan terutama di saat bubar , itu yang pertama. Yang kedua kita terus berusah mensukseskan acara agung kita pada tanggal 26 Februari 2010 yaitu 12 Rabiul Awal di Monas , ada satu jamaah bermimpi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau berkata “ sampaikan salamku pada Munzir aku titipkan 1 juta ummatku di Monas “. Acara di Monas itu InsyaAllah akan dihadiri 1 juta muslimin, (entah acara kita yg saat ini atau tahun mendatang) , maka ikutlah untuk meramaikan demi terciptanya Jakarta Kota Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Terimakasih kepada tamu-tamu kita yang hadir , kita teruskan acara dengan mendoakan muslimin muslimat , Yatafaddhal Masykuuraa.
Terakhir Diperbaharui ( Saturday, 06 February 2010 )


Ditulis Oleh: Munzir Almusawa Sunday, 31 January 2010
K O K O D A, Irian Barat

Pk 6.00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat) Selasa 26 Januari 2010 kami empat personil, Munzir Almusawa, Saeful Zahri, Hamidi Sanusi, Muhamad Ainiy, kami meninggalkan Bandara Soekarno hatta Jakarta dengan penerbangan Garuda Air menuju Makasar (ujungpandang), kami diantar oleh beberapa Crew penyambutan khusus Divisi Majelis Rasulullah saw dari para staf Bandara Soekarno untuk diantarkan ke pintu pesawat dan memperlancar segala sesuatunya, mereka pula yg selalu menjadi crew penyambutan kedatangan para tamu Majelis Rasulullah saw, termasuk saat kedatangan Guru Mulia ke Jakarta. Pesawat lepas landas tepat 06.00 WIB menuju Makasar untuk meneruskan menuju Sorong Irian Barat dengan penerbangan Merpati Air
Kami tiba tepat waktu skedul, yaitu 9.15 WITA (Waktu Indonesia bagian tengah, yaitu 8.15 WIB) di Bandara Hasanudin Makasar, lalu segera berpindah ke pesawat Merpati Air dg skedul keberangkatan pk 9.35 WITA (8.35 WIB), keberangkatan tepat waktu menuju Sorong, saya duduk di sebuah kursi bersebelahan dengan Bang Ipul (Saeful Zahri), lalu tiba tiba seorang penumpang mengarahkan foto pada saya dan memfoto sambil terburu buru izin memfoto, selepas itu saya tanyakan padanya apakah ia wartawan?, ternyata bukan wartawan, dan beliau (saya tidak berkenan menyebut namanya sebab tidak sempat minta izin untuk menampilkan namanya di laporan ini risau beliau tidak berkenan), ia seorang karyawan disuatu perusahaan penerbangan dan merupakan orang yang berada, terbukti pengakuannya bahwa beliau ke Sorong adalah untuk Tamasya Memancing, beliaupun dari Jakarta bersama temannya.
Beliau sangat mengejutkan saya ketika saya Tanya siapa diri beliau, bapak setengah baya itu berkata : “Saya (…..) saya semalam terjebak macet 1 jam di Pancoran Pasar Minggu saat majelis ustaz berlangsung..!”.
Saya bagai disambar halilintar, saya gemetar walau ia tak melihatnya, saya bertanya : maksudnya terhambat atau bagaimana pak?, ia berkata dengan jelas : “saya terjebak macet tidak bergerak mobil saya 1 jam lebih saat bubaran majelis bapak ustaz”, saya pun mohon ampun dan ridho, dan terus beristighfar pada Allah swt, saya sangat takut dan sudah berkali kali menyampaikan pada crew dan aktifis, agar lalu lintas tak tertutup saat majelis, sungguh itu dosa besar yang harus saya tanggung, dan berapa ratus orang yang akan memintai pertanggungan jawab dihari kiamat pada saya akan hal ini..??
Saya terus menjelaskan bahwa sungguh kami tak bermaksud demikian, namun saat bubaran memang massa tak tertampung, saat majelis berlangsung pun Masjid Almunawar tidak bisa menampung Jamaah yang kini berjumlah sekitar 30.000 personil setiap malam selasanya dan terus bertambah, maka saat bubaran massa yang menyeberang dan lain sebagainya mungkin membuat jalan tertutup, dan itu ternyata bukan kemungkinan, tapi sudah terjadi, dan mungkin sudah berkali kali terjadi, saya terus minta maaf padanya dan iapun dengan lapang dada memaafkan dan membuat kami semakin akrab, ia tinggal di depok, dan selama saya berbicara akrab airmata saya terus mengalir karena sedih dan takut, bagaimana dengan ratusan orang lainnya yang saya tak sempat minta maaf padanya..??, neraka bagi munzir pendosa ini…!,
saya berjanji pada diri saya dan padanya bahwa malam selasa yang akan datang kami akan berusaha membenahi Lalu lintas dengan sebaik baiknya, bersama personil dari Polda Metro Jaya dan Polres Jaksel dan Polsek setempat.
Kami mendarat tepat waktu di Bandara………… Sorong, yaitu 12.35 WIT (Waktu Indonesia Timur yaitu 10.35 WIB), disambut oleh KH Ahmad Baihaqi yang sudah mendahului kami seminggu yang lalu.
Kami kunjung kerumah Bapak seorang anggota DPRD yg almarhum ayah dan kakeknya membangun beberapa masjid di Sorong dan ia meneruskan perjuangan mereka, sekilas saya terhenyak mendengar keadaan keputusan banyak hal yang lebih cenderung berfihak pada non muslim dalam beberapa keputusan dan kebijaksanaan yang diambil pemerintah setempat, saya bertanya : apakah anggota DPRD setempat kebanyakan non muslim?, iya menjawab : Ya.
Saya bertanya lagi, apakah muslimin minoritas di Sorong?, ia menjawab : “tidak, bahkan mayoritas..”
Lalu kenapa anggota DPRD nya kebanyakan non muslim?,
Beliau menjawab sambil menunduk malu : “saudara saudara kita muslimin yg memilih mereka”. Saya terhenyak kaget, airmata tak bisa tertahan lagi, ingin rasanya saya menangis sekeras kerasnya atas kejadian ini.
Kami dijamu makan siang dirumahnya, ia menyiapkan mobil mobilnya untuk menjemput dan mengantar kami, semoga Rahmat dan kebahagiaan selalu berlimpah padanya dan keluarga beliau, amiin,. dan kami meneruskan perjalanan ke Teminabuan, sekitar 200 km dari Sorong, kami mengendarai mobil sewaan, (Mitsubishi Ranger 4X4) sopirnya adalah saudara Asri, ia polos dan baik, pemuda itu sangat santun dan membuat saya akrab dengan nya, ia asli Makasar yg bekerja sebagai Sopir sewaan mobil di Sorong.
Perjalanan kami memakan waktu 6 jam karena kondisi jalan yang banyak rusak dan berkelok kelok, walau sebagian jalan sudah baik namun sebagian masih dalam pembenahan, namun jauh lebih baik kondisinya dibanding perjalanan saya 2 tahun yg lalu antara Manokwari Bintuni.
Disepanjang jalan diluar kota Sorong kami tak menemukan kampung Muslimin, hanya wilayah Non Muslim dan tempat peribadatan mereka yang megah yang terus terlihat sepanjang jalan, namun masyarakat ramah, walau kami semua berpakaian islami namun mereka tetap ramah walau mereka non Muslim.
Ditengah perjalanan mobil kami berhenti, karena seorang Tokoh Agama non muslim wanita yang sudah berusia sekitar 50 an ingin menumpang ke Taminabuan, maka Asri memohon izin saya menaikkannya, karena mobil sudah di carter untuk kami, tentu saya mengizinkan, maka Ibu biarawati tersebut naik di Bak belakang mobil 4X4 itu bersama barang.
Perjalanan kami teruskan, lalu sekitar 1 jam kemudian rintik rintik hujan mulai turun, hati saya terasa tercekik, sungguh walau ia non muslim maka bagaimana ia seorang wanita yg usianya cukup tua duduk di Bak terbuka di belakang dengan terpaan hujan?, ia seorang pemuka dan guru agama non muslim, ia tabah dan berdakwah membela agamanya dengan semangat juang yg luar biasa, dari kampung ke kampung terus mengajar dengan sukarela sepanjang hidupnya mengabdi pada agamanya, sampai rela duduk di Bak belakang mobil dalam keadaan hujan dan panas, ia wanita, sudah cukup lanjut usia, demikian tabahnya Da’I non muslim ini, hati saya seperti tercabik cabik, saya malu, malu sekali..
Hujan mulai deras, saya tak tahan lagi dan memegang tangan Asri, “berhenti Asri, berhenti..”, maka Asri menghentikan mobil, saya katakan padanya : saya mau pindah ke belakang Bak terbuka menggantikan posisi ibu itu, biar ia naik di depan tempat saya duduk, Asri kaget dan marah : “Tidak mungkin habib turun pindah ke bak belakang..!, habib sudah carter mobil saya..!!, ini hujan habib..!!”,
3 personil yang bersama saya dan KH Ahmad Baihaqi yang duduk di Jok belakang, sayapun turun dan merekapun turun untuk beramai ramai pindah ke Bak belakang, saya memerintahkan mereka tetap dalam posisinya, cukup satu orang yang menemani saya di Bak Belakang, sudah ada satu orang penjaga Barang di belakang, dan mereka pun sangat bersempit sempit 4 orang di kursi belakang saya.
Ibu itu tak mau pindah, ia malu dan haru, maka saya terus memaksanya pindah atau saya tak mau naik mobil, maka iapun pindah ke depan, KH Ahmad Baihaqi bersama saya di belakang, perjalanan berlangsung sebentar maka mobil berhenti, Bang Ipul turun untuk meminta saya pindah ketempatnya maka saya tetap tidak mau, saya duduk dan mengatakan malas berdiri lagi, ganti saja KH Ahmad baihaqi kedepan, saya tidak mau pindah, maka demikian bergantian beberapa waktu terus 4 personil bergantian pindah ke belakang, dan saya tetap pada posisi saya tak mau pindah, mereka saja bergantian.
Saya duduk di bak Belakang untuk membalas pilu saya akan semangat seorang wanita tua itu yang penyeru kepada agama non muslim, aku seorang penyeru ke Jalan Allah, aku malu pada Allah.. patutnya aku berjalan kaki 200 km bukan duduk di Bak terbuka yg masih bisa santai.
Hujan menerpa wajahku dan angin, terakhir asri berhenti dan turun dari Mobil, “Habib saja bawa mobil, saya ingin gantikan posisi habib”, saya menghardiknya sambil bercanda : “tetaplah pada posisimu menyupir bang Asri, bawalah mobil sekencangnya, saya sedang menikmati perjalanan ini..!, Asri tidak mau lihat saya senang kah..??”, iapun menurut dan meneruskan perjalanan dengan sekencang kencangnya, mobil terhempas hempas di jalan dan saya sering memegangi peci saya agar tidak tertiup angin, derasnya hujan terus menerpa wajah ini, terpaksa saya buka kacamata karena terus dibasahi hujan, saya memakai Jaket majelis Rasulullah, dan saya membatin pada diri ini : “Kau di Jakarta dimanjakan, ribuan orang berebutan ingin mencium tanganmu, kau dimuliakan dan disanjung, perjuangan dakwahmu hanya sebatas naik turun mimbar dalam kemuliaan dan sanjungan, sekarang patut kau rasakan dakwah yang seperti ini, inilah medan seorang da’I penyeru ke Jalan Allah, wahai tubuh rapuh yg sakit sakitan, kau terlalu dimanjakan, kau harus merasakan juga dakwah yg seperti ini..!!, lalu syaitan membisikiku, kau sudah banyak penyakit, ada peradangan di otak belakang, Asma, bahkan pernah dua kali terkena stroke, sering tertatih tatih berjalan dan sering tidak mampu berdiri karena lemah saat menyampaikan ceramah, duduklah ditempat yg layak bagimu dikursi depan, maka kujawab dengan menghardik diriku sendiri, rasakan ledzatnya dakwah, duduk ditempat itu dan bertahan, wahai Munzir pendosa, pemalas dan manja..!!.
Tubuh serasa hancur dihempas hempas dalam speed tinggi di Bak belakang, angin terus menerpa, menggigil tubuh kedinginan terkena terpaan angin petang dan hujan, bertahanlah wahai munzir pemalas..!.
Kami tiba di Teminabuan pk 20.45 WIT (18.45 WIB), ibu itu turun dan mengucap terimakasih haru, saya hanya tersenyum, inilah kerukunan ummat beragama, muslim harus lebih sopan dari non Muslim, Da’I muslimin harus lebih berkorban demi kaum wanita apalagi sudah lanjut usia walau non muslim, semoga ia mendapat hidayah…, ia turun sambil tercenung dan berkata lirih berkata pada Asri sambil tertunduk malu : “pak haji itu baik sekali ya..”
aku teringat riwayat bahwa Sayyidina Ali kw tidak mau melewati seorang tua yg berjalan tertatih tatih, hingga ia terlambat menemui shalat Jamaah bersama Rasul saw, dan Rasul saw melamakan rukuknya, selepas shalat para sahabat bertanya : wahai Rasulullah (saw) kau melamakan rukuk tidak seperti biasanya?, Rasul saw menjawab : Bahuku ditahan oleh Jibril as untuk tidak I’tidal, demi menanti Ali bin Abi Thalib kw hingga ia tiba dan masuk di shaf, karena adab kesopanannya terhadap orang tua.
Aku teringat akhlak Rasul saw, yg ketika seorang yg selalu memusuhi dakwah beliau saw yaitu Tokoh Qureisy non Muslim membuat jebakan untuk beliau saw agar terpuruk dalam lobang, namun ia sendiri yg terjatuh dalam lobang yg digalinya, siapa yg menolongnya?, Rasulullah saw yg menolongnya dari jebakannya sendiri yg diperuntukkan untuk Rasul saw, padahal ia kuffar quraisy yg terus menyusahkan dan mempersulit dakwah Rasul saw.
Kami masuk ke sebuah hotel, sederhana namun dilengkapi AC, saya cukup kaget mendengar harga sewa 1 kamar antara 300 hingga 400 ribu rupiah, kamar Standar hotel berbintang tiga di Jakarta seharga itu, namun jauh lebih mewah dari ini, kamar seperti ini di Jakarta mestilah berkisar 100 ribu atau kurang, namun karena jauhnya dari Jakarta dan susah serta mahalnya barang barang karena Jauh dari Ibukota, membuat semua harga menjadi mahal disini, sebagaimana sewa mobil 4X4 itu sebesar 1,5jt rupiah, itupun sudah dikorting oleh Asri karena kami muslimin sebgaimana iapun seorang muslim, saya membayar dg sedikit melebihkannya, Asri menangis, ia tertegun : “habib sudah duduk di bak belakang, bagaimana habib membayar lebih pula…”, saya katakan sungguh karena saya senang dalam perjalanan ini, dan saya menyayangi Asri yg berbudi baik dan polos, iapun diberi Peci putih oleh H Hamidi, ia gembira memakainya dan tertawa tawa bangga, kami semakin akrab, saya tunjukkan cuplikan beberapa detik majelis besar Event Majelis Rasulullah saw di Monas 4 februari 2010 lalu dari hp saya, ia bertakbir dan menjerit dan menangis, haru betapa dahsyatnya dan jumlah massa ratusan ribu yg terlihat hadir, dan lebih haru bahwa orang yg dihadapannya adalah pimpinan Majelis itu.
Lalu kami masuk hotel itu untuk mandi dan shalat jamak Magrib dan Isya, lalu kunjung ke undangan makan malam dirumah Bpk Syamsuddin, dihadiri pula oleh Raja Tarof, (ketua kampong Tarof) dan beberapa tokoh sepuh setempat, jamuan akrab dan airmata tak berhenti mengalir haru melihat hangatnya jamuan mereka, dan keesokan harinya, Rabu 27 Januari 2010, kami bertolak dengan kapal sewaan menuju kokoda, sekitar 200 km lagi yang mesti kami tempuh dalam perjalanan menyusuri pantai dan sungai menuju Kokoda, biaya sewa kapal yang dilengkapi 4 motor itu sekitar 10 juta rupiah, namun bapak Syamsuddin berkata bahwa tidak perlu keluarkan biaya, ia yg menanggungnya, hancur hati ini.,. wahai Allah, muliakan ia dengan semulia mulia keadaan, dunia dan akhirat, aku malu, di Jakarta seorang muslim sulit mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah untuk membantu dakwah Nabi saw, namun disini seorang tokoh masyarakat yang bukan merupakan ulama besar, bukan pula pengusaha besar, rela mengorbankan dana sebesar itu demi sampainya saya ke Kokoda, Wahai Allah, Jamulah ia setiap detik dalam keluhuran dan kebahagiaan, dan sebagaimana ia menjamin perjalanan kami maka jaminlah ia dan keluarganya dunia dan akhirat dalam jamuan kebahagiaan.., amiin..
Pendanaan keberangkatan ini dari sebagian dari Partisipasi jamaah Milis Majelis Rasulullah saw sebesar 16 juta rupiah, dan sisanya dari beberapa donator dan pribadi, dan sisanya pinjam dari beberapa Jamaah Majelis Rasulullah saw
Rabu, 27 Januari 2009, dinihari saya terbangun untuk memuji Nya, lalu saya menulis laporan dikursi plastik, menghadap sungai yg demikian derasnya dibawah hotel ini, dan saya tumpahkan semua yg masih terekam difikiran saya hari itu, lalu kami shalat subuh di Masjid dekat hotel Nusa Indah, Teminabuan, kira kira beberapa orang saja yg hadir, lalu selepas subuh mereka meminta saya menyampaikan sedikit Tausiyah, lalu jamaah berpisah dan kami kembali ke hotel, meneruskan dzikir, dan pukul 7 pagi waktu setempat kami dijamu sarapan dirumah Bpk Syamsudin, kami membaca Maulid Dhiya’ullami yg pertama kalinya dikumandangkan di Teminabuan, sekaligus mendoakan rumah barunya itu yg kelak akan ditinggalinya, selepas maulid saya menyampaikan tausiyah sekilas, lalu sarapan pagi, selepas itu tampak Bapak Syamsudin kebingungan saat menerima telpon, wajahnya pucat dan bingung : “Maaf habib, kapal yg mesti habib tumpangi kandas dipantai…!”, sayapun kaget, lalu kami bersama sama diikuti Asri menuju Pelabuhan, benar saja, kapal itu kandas di pemarkiran kapal, sebab semestinya semalam nakoda menyiapkannnya di Dermaga, namun ia ketiduran, maka kapal dibiarkan di pemarkiran kapal, maka saat pagi laut surut dan kapalpun kandas.
Ia tampak risau dan bingung, para muslimin pun berteriak teriak : “Kita dorong bersama sama..!”, merekapun turun.. Subhanallah… saya diminta menunggu di Masjid dekat pantai, saya bisa ke toilet atau I’tikaf di Masjid sementara menunggu kapal didorong, usaha baru selesai jam 9.30 WIT, saya turun dari Masjid kapal sudah di Dermaga siap mengantar kami.
Kami meluncur menuju Kokoda, Kapal Dishub adalah yg terbaik di Teminabuan, ia dilengkapi 3 mesin, maka perjalanan menjadi lebih cepat, umumnya membutuhkan waktu 8-12 jam, namun jam 13.30 WIT kami sudah tiba di Kokoda, sepanjang 4 jam perjalanan saya terus termangu mangu memikirkan keadaan, wilayah yg terpencil, telepon belum masuk, listrik baru di Teminabuan dan itupun hanya malam saja, guru pengajar berupa ulama atau pesantren tidak ada di Taminabuan, namun mereka bertahan dg bimbingan dari Bpk Syamsudin dan Raja Tarof, ditengah derasnya hempasan kekuatan dakwah agama non muslim, sekolah sekolah non muslim bahkan Universitas berdiri, dan Muslimin terlihat sangat terkucil di wilayah ini dan terus semakin terpuruk, saya percaya kedua orang baik dan beberapa gelintir orang mulia dan beriman di wilayah itu akan terus bertahan, semoga santri santri yg dibawa ke Jakarta akan segera kembali dan berdakwah pula di Teminabuan, Semoga Matahari Dakwah telah terbit dengan berkumandangnya Maulid Dhiya’ulllami di Teminabuan… Amiin..
Kami meluncur menuju kokoda, wilayah muslim ketiga yang dimasuki ulama Hadramaut yang tiba dari Gujarat ke Fak fak, lalu Babo, lalu Kokoda, mereka membangun Masjid Annur di Kokoda, dan kata kata yang masyhur dari ucapan para ulama Hadramaut itu adalah : “Kami Taruhkan Cahaya di Kokoda”, maka disana terdapat masjid Annur, saya semakin penasaran untuk sampai di Kokoda, wilayah yg ratusan tahun yg lalu dikunjungi para habaib, dari keluarga Assegaf, Alhabsyi, Alhamid, dll, yg kemudian tidak disentuh para Habaib ratusan tahun berselang..
Konon wilayah kokoda semakin tak mengenal shalat lima waktu, hanya sholat Jumat yg masih dikenal di wilayah itu, namun kedatangan KH Ahmad Baihaqi membawa beberapa santri dari kokoda, dan kembali kesana beberapa waktu yg lalu, benar benar membuat hidup masyarakat kokoda, mereka para sepuh dan dan tetua kampung terharu dan mendukung penuh dengan semangat yg kembali terbit, setelah ratusan tahun tempat itu tak pernah lagi dikunjungi para habaib.
Salah seorang santri yg dibawa ke Jakarta mengirim surat pada ayahnya di Kokoda, diantara tulisan di suratnya : “Ayah, jangan tinggalkan shalat lima waktu, dan pesan Habib Munzir perbanyak dzikir Yaa Allah Yaa Allah.., sejak itu ayahnya dan keluarganya tak lagi minum minuman keras, mulai mendirikan shalat lima waktu, subhanallah…
Kami mendekat ke kokoda, pemandangan yg sangat mengharukan, 3 perahu rakit dengan bendera Majelis Rasulullah saw menyambut kami dengan para anak anak murid didik KH Ahmad Baihaqi dari Jakarta yg sudah berada dilokasi menjemput kedatangan kami dengan Tholaal Badru alaina..
Kami merapat di pelabuhan Kokoda pk 14.30 WIT, maka masyarakat seluruhnya sudah ramai di pelabuhan menyambut kedatangan kami, mereka bertakbir dan sholawat, ucapan Takbir dan sholawat adalah ucapan sambutan terhangat untuk tamu tamu besar, para tokoh Masyarakat bahkan Ketua Tokoh Agama yaitu Ayahanda Bapak Abas Totorago, yg merupakan anak dari Bapak Raja Tarof turut menyambut kedatangan kami, kami terus diarak dengan hadroh ke Masjid Annur, sambutan sekilas, lalu kami dipersilahkan ke rumah yg disediakan khusus untuk kami, pemilik rumah sudah wafat beberapa waktu yg lalu, rumah ini cukup bagus di wilayah kokoda, namun tidak ada listrik, tidak ada Jaringan handphone apalagi telepon.
KH Ahmad baihaqi membawa mesin diesel untuk penerangan kami dirumah ini, kampung ini keseluruhannya mayoritas muslimin, dan seberang kampung adalah mayoritas nasrani, namun tidak ada permusuhan, kerukunan ummat beragama sangat terjaga di wilayah ini.
Magrib jamaah sudah memenuhi Masjid, setelah diumumkan saya akan menyampaikan Tausiyah di Masjid Annur, pria dan wanita sudah ramai, shalat Magrib berjamaah dilakukan dengan sangat tertib dan khusyu, banyak orang muslim yg baru pertama kali sholat walau mereka sudah lanjut usia, dan masih tersisa banyak yg duduk dirumah saja tanpa ikut shalat.. segala puji bagi Mu Wahai Allah…
Kemudian saat adzan Isya dikumandangkan, semakin banyak masyarakat berdatangan, mereka yg saat Magrib tidak datang mungkin merasa terpanggil untuk datang, juga diajak oleh teman temannya, maka para anak anak, pemuda pemudi, sampai yg sudah lanjut usia memenuhi masjid dan Masjid Annur tidak lagi bisa menampung jumlah mereka, bahkan ketua Kampung datang, dan para Imam dari wilayah kabupaten Kokoda Sorong Selatan pun berdatangan setelah mendapat info dari KH Ahmad Baihaqi bahwa saya akan datang di wilayah ini.
Mereka senang, Bangga, dan gembira, dengan lapang dada Ayahanda Putra Raja Tarof menyampaikan sambutan, bahwa sudah ratusan Tahun Kokoda tidak lagi dikunjungi para habaib, dan kini habib tiba bersama kita, acara diteruskan dg Maulid Dhiya’ullami, mereka semakin semarak dan gembira, lalu saya menyampaikan Tausiyah, mereka termenung, menangis, dan terharu, saat acara selesai pk 21.15 WIT, maka airmata masih mengalir diwajah mereka, berebutan gembira untuk bersalaman pun terjadi sebagaimana di Jakarta, mereka berdesakan maju untuk bersalaman dengan saya, setelah kesemuanya kebagian bersalaman, kami makan malam dirumah bapak Kadir Anggiluli, ia sangat membantu kami lalu kembali kerumah yg disediakan untuk beristirahat, kami beristirahat..
Pk 3 dinihari WIT, saya terbangun dan diantar KH Ahmad Baihaqi ke kamar kecil (toilet), konon itu adalah satu satunya toilet yg ada, dan sebagian mereka bersuci dan mencuci di sungai.
Kutulis laporan ini dg haru, kami dijaga oleh 6 orang penjaga, yaitu dua orang di depan, dua orang di pintu belakang, dan dua orang disamping rumah, demikian perintah ketua kampung, saya mengatakan agar tak perlu kami dijaga, namun mereka bertahan : “Kami menjaga hamba Tuhan, kami menjaga Tamu Allah, kami gembira”.
Pagi ini kami Insya Allah akan subuh di Masjid Annur, lalu makan pagi dan meneruskan perjalanan ke Nebes, wilayah yg juga pernah dikunjungi para habaib dari Gujarat yg berasal dari hadramaut Yaman, perjalanan kira kira 1 jam dg perahu motor kecil.. Insya Allah..
Pagi Kamis 28 januari 2009, subuh berjamaah yg cukup banyak dan merupakan subuh terbanyak setelah ratusan tahun hampir tak ada shalat Subuh di Masjid Annur, suatu hal yg menarik dan mengejutkan adalah hewan hewan yg berkhidmat pada kami, ketika saya keluar menuju Masjid untuk shalat subuh sungguh hati ini membatin : Wahai Allah, rumah ini tidak ada kuncinya, terbuka begitu saja hanya dilengkapi pengganjal pintu dari dalam dan luar, sedangkan di kamar ada Leptop dan benda benda elektronik berharga lainnya, dan para penjaga semua shalat subuh, kutititpkan pada Mu Wahai Allah..”, sepulang saya dari masjid saya kaget, di pos penjagaan depan rumah duduk dua ekor kambing yg bangun sambil duduk menjaga dengan kepala tegak, lalu seekor kambing lagi duduk siaga didepan pintu rumah sambil bersimpuh, tak ada orang bisa masuk kecuali harus menginjaknya lebih dahulu..
Saya terpana, sungguh jika sekilas merupakan hal biasa, namun jika difikirkan dengan logika, tak ada kambing berkeliaran di pagi buta, apalagi dua ekor duduk bersimpuh di pos Jaga yg kosong, dan satu di pintu rumah dg keadaan duduk bersimpuh dengan keadaan siaga, yaitu kepala terangkat, saya teringat Laba laba yg menjaga Rasulullah saw, dan teringat cerita nyata sahabat saya yg berdakwah ke Pulau Komodo , Nusa Tenggara, tidak ada orang yg datang ke Masjid, saat Maulid dikumandangkan maka tak satupun orang hadir, maka keluarlah rusa rusa liar dari hutan, berdatangan ke luar Masjid, dan banyak komodo bahkan Raja Komodo yg sudah 40 tahun tak pernah keluar dan terlihat, hewan sangat besar dan langka itu datang dan muncul bersimpuh di dekat masjid mendengarkan Maulid Nabi saw hingga selesai, masyarakat dan turis yg sedang di Pulau komodo berdatangan bukan ingin hadir maulid tapi kaget menonton Raja Komodo itu.
Demikianlah alam, mereka tunduk dan hormat pada Sayyidina Muhammad saw dan dakwah sang Nabi saw, teringat pula kisah seorang sahabat ra, yg ketika ia tersesat dalam dakwah setelah wafatnya Rasul saw, maka seekor singa besar datang, lalu sahabat Rasul saw itu bekata : Aku adalah Khadim (pembantu) Rasulullah saw..!, maka singa itu menunduk dan merendahkan kepalanya dan punggungnya sambil mengaum pelahan, seakan memerintahkan sahabat Rasul saw itu naik ke punggungnya, maka iapun naik, dan singa mengantarnya ke pemukiman terdekat. Sedemikian banyak riwayat Shahih lainnya akan hal ini.
pk 7.30 WIT kami meluncur ke Nebes (Negara Besar), kira kira 90 menit dengan perahu kecil dari kokoda, mengunjungi wilayah yg cukup terpencil namun mayoritas muslimin, juga wilayah yg pernah dikunjungi para habaib terdahulu dan terdapat masjid tua Al Jihad pula disana, hadir pula menyambut kami Imam Dobak Bapak Aliman Gogoba dan Imam Kopdan Bapak Ahmad kokoba, kiri saya Ketua kampung Kokoda yaitu Bapak Rauf Biyawa, dan beberapa santri akan dibawa dari Nebes, Kokoda, Teminabuan, Bintuni dll, Insya Allah minggu depan mereka menuju Jakarta dg Kapal Laut bersama KH Ahmad Baihaqi. Kami juga sempat melewati dua masjid yg baru ada pancangnya yg akan dibangun di Nebes, kami berdoa.
Semalam kami sempat berjumpa dengan Imam Siwatori Bapak Muharam Namugur, beliau mengundang dan meminta kami kunjung Ke Siwatori, namun dengan sangat menyesal kami tak bisa, karena waktu dan jauhnya perjalanan yg mesti ditempuh 4 jam berjalan kaki dari Kokoda kw Siwatori, tidak ada angkutan dengan kecuali berjalan kaki.
Perjalanan sungguh sangat berat, khususnya saat pulang, matahari panas terik hutan tropis menyorot tepat ke belakang kepala ini, maka sakit kepala saya mulai kambuh, Ketua Kampung Kokoda yg ikut dg kami memayungi saya dan saya menolak, biarlah sama sama dengan nya karena ia lebih sepuh, saya hanya bisa menutupkan rida (kain sorban) di kepala dan leher belakang demi matahari tidak terus menyoroti belakang kepala saya, yg memang terkena peradangan di otak belakang beberapa waktu berselang, saya menahan sakit terus sepanjang jalan karena obat obatan ditinggal di Kokoda, kami tiba di Kokoda pk 10.30 WIT, langsung menuju Teminabuan dengan Perahu Speed Boat selama 5 jam, saya sempat rebah tak berdaya di Speed Boat, dan setiba di Teminabuan pk 16.30 kami shalat Dhuhur dengan Asar Jamak, dan makan di sebuah restoran dan meneruskan pulang ke Sorong bersama Asri.
400 km dari kokoda ke sorong kami tempuh, 200 km dengan Speed Boat, 200 km dengan mobil, cukup membuat tubuh terasa hancur terkena hempasan ombak sungai, Laut, dan Jalanan hingga tiba di Sorong.
Laporan ini saya tulis di penginapan di Sorong Dinihari Jumat 28 Januari 2010, Esok Jumat siang pesawat Insya Allah membawa kami ke Makasar, untuk Menghadiri Majelis Majelis Besar di Makasar bersama Hb Mahmud Al Hamid di Makasar.
Jumat siang, 28 Januari 2010, kami sudah di Bandara Sorong, pelukan haru dan tangis keras KH Ahmad Baihaqi yg berat sekali berpisah dengan kami, ia akan meneruskan tugas ini sendiri, belum lagi ongkos membawa 30 santri ke Jakarta, dari Kokoda, Teminabuan, Nebes, Bintuni, dll. Saya akan coba membantunya dari Jakarta jika ada kelebihan dana akan saya kirimkan, belum lagi menghadapi orang tua murid yg barangkali tidak mudah begitu saja melepas kepergian anaknya kecuali dengan perjanjian berat.
Kami berangkat menuju Makasar dan tiba di Makasar sore, disambut oleh Hb Mahmud Alhamid, seorang penggerak dakwah di kota Makasar, usianya diatas saya beberapa tahun saja, namun semangatnya sangat berkobar menerobos wilayah yg hampir pudar dari gelombang dakwah Sang Nabi saw, beliau menyiarkan Maulid, Gasidah dll di Masjid Masjid Makasar yg hampir pudar dari hal hal yg berbau ahlussunnah waljamaah, semoga Allah swt mencurahkan keluhuran, kemudahan, dan kesuksesan pada perjuangan beliau di kota Makasar, amiin.
Saya tiba di Bandara Soekarno hatta sore Sabtu 29 Januari 2010, hati terus termenung dan risau, wilayah wilayah seluruh Indonesia bahkan dunia sangat butuh para penyeru untuk masuk dan memberi mereka kejelasan, mereka haus dan siap menanti kedatangan para Da’I, namun dilain fihak keterbatasan semangat, waktu dan dana yg membuat terhambatnya perluasan dakwah ini, tangisan airmata dan doa selalu untukmu wahai Kokoda, wahai Teminabuan, Wahai Nebes, Wahai Makasar, Wahai Denpasar, Wahai Jakarta, wahai seluruh wilayah barat dan timur, semoga Allah swt memberi kekuatan dan kemudahan pada hamba dhoif pendosa ini yg tertatih tatih berusaha dg segala kedhoifannya membenahi wilayah semampunya, juga semoga kemudahan dan semangat terhujankan kepada seluruh para Da’I dimuka bumi untuk bersama sama bangkit membenahi ummat di wilayahnya dan wilayah wilayah muslimin, amiin..
Kami baru mendapat kontak dengan KH Ahmad Baihaqi, beliau mengabarkan bahwa 15 menit setelah kami meninggalkan Kokoda, terjadi hujan deras, lalu panas sesaat, lalu hujan deras lagi, demikian hingga tiga kali berturut turut, hingga masyarakat berebutan mengambil air hujan.
Sementara itu di Masjid Attaqwa Teminabuan, masyarakat memenuhi Masjid waktu magrib hari itu karena menyangka saya akan hadir menyampaikan Tausiyah di Masjid tsb, mereka memenuhi masjid dan semua banyak membawa aqua untuk minta air doa, mereka kecewa karena saya sudah meninggalkan Teminabuan sore itu menuju Sorong…
Subhanallah.. Munzir pendosa telah meninggalkan mereka, namun Allah swt akan terus merahmat mereka… Amiin..
• Dapatkan DVD Perjalanan Dakwah Majelis Rasulullah ke Wilayah Kokoda Irian Barat, Hanya di Kios Nabawy (Persediaan Terbatas)

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa Saturday, 30 January 2010
Banyak Umat Sayidina Muhammad saw
Mengikuti Kebiasaan Orang Non Muslim

Senin, 25 Januari 2010

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada: “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh>
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan puji ke hadirat Allah , Maha Penguasa setiap ruh dan jiwa , Maha menerangi jiwa dan sanubari dengan cahaya khusyu’ , Maha menenangkan jiwa dengan lezatnya doa , Maha memberi kemuliaan dalam sanubari agar terang benderang dan menjauh dari segala perbuatan hina dan selalu ingin dekat dengan Yang Maha Bercahaya , Allah Sang Penerang tunggal seluruh langit dan bumi , menerangi sanubari hamba-hamba-Nya , menuntun mereka dengan tuntunan-tuntunan keluhuran dengan perantara hamba-hamba-Nya yang dipimpin oleh kekasih-Nya , sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dengan mencintai beliau maka sampailah seseorang kepada kesempurnaan iman , seraya bersabda :
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“ Belum sempurna iman seorang diantara kalian sampai aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak-anaknya dan dari seluruh manusia “.
Berkata Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari , menukil perkataan Hujjatul Islam Al Imam Qadhi Iyadh yang berkata : “ Belum sempurna iman seseorang sebelum benar-benar memahami tingginya derajat sang nabi melebihi seluruh makhluk-Nya Allah” , makhluk Allah yang paling mulia sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk Allah yang menjadi rahasia kelembutan Ilahi yang abadi bagi hamba-hamba yang terpilih untuk mencapai keluhuran Allah subhanahu wata’ala .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Maka terangkaltlah derajat para sahabat rasul radiyallahu ‘anhum wa ardhahum , sebagaimana yang telah saya sampaikan di malam Selasa yang lalu bahwa ketika gunung Uhud berguncang , Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اُثْبُتْ أُحُد فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيْقٌ وَشَهِيْدَانِ
“ Tenanglah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada nabi , shiddiq , dan dua orang syahid “
Mereka adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alihi wasallam , sayyidina Abi Bakr As Shiddiq , sayyidina Umar bin Khattab dan sayyidina Utsman bin Affan Radiyallahu ‘anhum , namun nabi tidak menyebut namanya , tidak menyebut ada Abu Bakr , Umar dan Utsman tetapi beliau menyebut dengan “ Nabiy , Shiddiq , Syahiidan “. Kalau Shiddiq berarti bukan Abu Bakr As Shiddiq saja , siapapun para shiddiqin yang berkesinambungan dari masa ke masa , maka dengan keberadaan seorang As Shiddiq di atas sebuah gunung maka tidak pantas gunung itu berguncang dengan instruksi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Maka yang seharusnya ada musibah yang terjadi akan menjadi jauh dengan keberadaan para shiddiqin yaitu orang yang bersungguh-sungguh dalam mencapai keridhaan Allah mereka adalah para wali Allah ,Ulama , dan Shalihin .
Namun sebaliknya, Rasul selalu menghindari tanah atau tempat-tempat yang dimurkai Allah , wilayah-wilayah bekas injakan orang-orang yang dimurkai Allah . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika rasul shallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan menuju Tabuk , rasul melewati tempat atau kampung bekas kaum tsamud ribuan tahun yang lalu , maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jangan ambil sesuatu dari tempat itu , dan jangan meminum air dari sumur-sumurnya karena Allah pernah menurunkan bala’ di tempat ini kepada kaum Tsamud “. Demikian tempat-tempat yang pernah diturunkan musibah oleh Allah di masa-masa lalu (tempat-tempat yg pernah dimurkai Allah swt), Rasulullah tidak mau berhenti untuk mengambil air atau makanan dari tempat itu , lewat saja dengan segera dan tidak mau berhenti .
Namun sebaliknya , tempat-tempat suci dan mulia maka para nabi dan rasul ingin selalu dekat dengannya . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa nabi Musa ketika telah mendekati ajal , nabi Musa selalu ingin banyak beribadah maka diutuslah malaikat Izrail untuk mengujinya , ketika malikat Izrail datang ia ditampar oleh nabi Musa yang ketika itu ia berwujud manusia hingga keluar matanya dari tempatnya, maka kembalilah malaikat Izrail kepada Allah dan berkata : “ wahai Allah , Engkau mengutus aku kepada orang yang tidak mau mati , orang yang bisa melawan kepadaku “ , maka Allah subhanahu wata’ala menjawab : “ kembali kau kepada Musa katakan kepadanya jika dia ingin terus hidup maka tempelkan tangannya di kulit seekor kerbau dan berapa jumlah rambut ynag tersentuh telapak tangannya maka usianya akan bertambah sebanyak rambut kerbau yang tersentuh tangannya itu “ .
Maka datanglah malaikat Izrail as kepada nabi Musa as dengan wujud manusia dalam keadaan matanya telah disembuhkan oleh Allah dan berkata kepada nabi Musa : “Allah berkata jika kau ingin tetap hidup maka tempelkan tanganmu di seekor kulit kerbau dan berapa banyak rambut kerbau yang tersentuh maka sebanyak itulah akan bertambah nyawamu“ , nabi Musa as bertanya : “lalu setelah itu apa ?“ , malaikat Izrail as menjawab : “ setelah itu kau wafat “ maka nabi Musa berkata : “jika memang akhirnya wafat juga maka sekarang saja“ , maka nabi Musa as memohon kepada Allah agar jenazahnya didekatkan ke wilayah yang dekat dengan tanah suci“ (Shahih Bukhari), yaitu Palestina . Demikian permohonan nabi Musa yang meminta agar diwafatkan di tanah yang suci , jika tadi Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam di tanah yang dimurkai Allah beliau hanya sekedar melintas, tapi di wilayah para shalihin justru disanalah banyak diturunkan rahmat dan keberkahan .
Demikian pula sayyidina Umar Ibn Khattab radiyallahu ‘anhu , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari yang berdoa :
اَللّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةَ في بَلَدِ رَسُوْلِك
“ Wahai Allah berilah kepadaku mati syahid di kota utusan-Mu “
Sayyidina Umar meminta mati syahid tapi di kotanya Rasul saw, ingin dimakamkan disana di Madinah Al Munawwarah jangan di tempat yang lain . Demikian sayyidina Umar dan para sahabat yang lainnya . Sampailah kita pada hadits rasul shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda :
لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada : “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari )
Maka ummat ini semakin hari akan terus mengikuti adat non muslim dan akan semakin jauh dari sunnah nabi Muhammad (saw), meskipun seandainya non muslim itu masuk ke lubang biawak niscaya mereka akan ikut juga ke lubang biawak . Maksudnya meskipun itu adalah hal-hal yang hina maka akan diikuti juga oleh sebagian orang dari ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , maka ketika itu para sahabat bertanya : “ siapa mereka yang akan diikuti oleh ummatmu kelak di akhir zaman , apakah mereka yahudi dan nashrani kah “ ? maka rasul menjawab : “ kalau bukan mereka siapa lagi “ !.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah…,
Kebiasaan-kebiasaan baik dari non muslim itu sunnah diikuti , tetapi kebiasaan-kebiasaan buruk tidak dibenarkan untuk diikuti , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul melewati orang Yahudi yang berpuasa ‘asyura ( tanggal 10 Muharram ) maka ditanya oleh Rasul (Saw) : “ kenapa kalian puasa wahai orang-orang yahudi “ ? maka orang yahudi menjawab : “ kami berpuasa karena hari ini hari keselamatan Musa “ , maka rasul menjawab : “ kami juga lebih berhak memuliakan Musa daripada kalian” , maka Rasul saw juga memerintahkan ummatnya untuk puasa ‘Asyura . Bukankah ini juga mengikuti adat yahudi ?! , tapi tentunya ada manfaat dan kemuliaannya, padahal nabi Musa juga termasuk orang yang berada di bawah payung nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang telah disumpah oleh Allah untuk setia kepada nabi Muhammad dalam firman-Nya :
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آَتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
( آل عمران : 81 )
“ Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “ketika Aku memberikan kitab dan hikmah kepada kalian (wahai para Nabi), lalu seorang rasul muncul (Nabi Muhammad saw di akhir zaman) dan membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian mesti sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya, apakah kalian setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” mereka menjawab : “ kami berjanji” . (lalu Allah berfirman) : kalau begitu bersaksilah kalian ( para nabi ) dan Aku menjadi saksi bersama kalian” . ( QS. Al Imran : 81 )
Seluruh nabi adalah pendukung nabi Muhammad saw, di masa mereka masing-masing telah mendakwahkan bahwa akan datangnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum beliau saw lahir ke muka bumi . Maka jelas sudah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbijaksana atas hal-hal yang bermanfaat dan boleh diikuti , tetapi yang tidak bermanfaat jangan diikuti seperti yang telah disabdakan nabi saw memasuki lubang biawak , maksudnya adalah mengikuti hal-hal ynag tidak bermanfaat seperti memakai anting di hidung atau di lidahnya , hal ini tidak membawa manfaat mengapa diikuti ?! namun sebagian dari ummat Islam mengikutinya , sebagian diantara ummat terdahulu ada yang homoseksual, lesbian dan lainnya maka ummat di zaman sekarang ada yang mengikutinya , wal’iyazubillah . Semoga Allah menjaga kita semua dari maksiat .
Hadirin hadirat , semakin kedepan semakin banyak orang-orang yang menginginkan hal-hal seperti mulia tersebarluas , mereka menginginkan juga orang-orang yang memusuhi nabi semakin banyak , supaya yang mengaku nabi semakin banyak , supaya yang mengaku Tuhan semakin banyak , yang mengaku malaikat semakin banyak , mereka ingin semua itu ada .
Maka tugas kita sebagai pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak boleh sekedar diam, tapi masing-masing mempunyai cara, ada yang dengan cara terjun ke politik, kalau kita tidak terjun ke politik, kita berjalan dengan manhaj (tuntunan) Guru mulia kita , kita tetap membenahi umat dengan kedamaian , dengan ketenangan , dengan zikir , dengan shalawat, dengan budi pekerti yang baik, tidak ada daripada Majelis Rasulullah yang mendukung gerakan demo, kita membenahi dengan cara lain jadi tidak ada permusuhan dengan mereka yg berdemo karena satu niat dan satu tujuan.
Seandainya dicontohkan satu saudara kita jatuh ke jurang dan tersangkut hampir jatuh ke dalamnya, ketika itu ada dua orang yang mau menolong , yang satu dengan cara turun langsung ke jurang untuk menolong, sedangkan yang satu lagi dengan cara menurunkan tali, keduanya sama-sama ingin menolong tetapi dengan cara yang berbeda . Jadi jangan saling menyalahkan karena sama-sama untuk menyelamatkan Islam . Majelis Rasulullah mempunyai cara , dan yang lain juga mempunyai cara , kaum muslimin muslimat berjalan dengan caranya sendiri tanpa ada permusuhan dengan siapapun , yang masih mengakui “ Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah “ maka mereka masih saudara kita , jika ia baik maka ia lebih kita cintai , jika ia jahat , fasiq , zhalim dan selalu bermaksiat maka kita ajak dan doakan ia agar mendapat hidayah , itulah budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam .
Sebagaimana wasiat guru mulia kita kemarin ketika di Senayan bahwa orang orang muslim yang bermaksiat jangan dihardik, dicaci atau dimaki, tapi sampaikan kepadanya kemuliaan dengan lemah lembut dan doakan dan kasihani , seperti itu peringatan Guru mulia kita ketika di Senayan kemarin, mungkin sebagian besar diantara kalian telah mendengarnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Keadaan yang telah disampaikan nabi terjadi saat ini, kebanyakan ummat beliau telah menjauh dari sunnah-sunnahnya , dan gerakan Majelis Rasulullah mengembalikan ummat untuk kembali kepada ajaran sayyidina Muhammad saw, sunnah nabi Muhammad saw. Semoga gerakan-gerakan seperti ini di bangkitkan oleh Allah menjadi semakin makmur . Kini semakin besar gerakan-gerakan yang merusak tuntunan kedamaian sang nabi , semakin banyak muncul ajaran-ajaran sesat , semoga Allah makmurkan majelis-majelis nabi Muhammad saw, Allah makmurkan panggung-panggung dakwah sayyidina Muhammad saw yang membawa kedamaian , yang membawa kesejahteraan , sejahtera pada masyarakat dan juga pada alam , jika ketika ada Abu Bakr As Shiddiq di atas gunung Uhud maka gunung itu tidak boleh guncang , demikian yang disabdakan sang Nabi .
Ya Allah , perbanyak para shiddiqin di wilayah kami agar semakin reda musibah , jika ada As Shiddiq dalam suatu wilayah maka musibah akan menjauh , karena mendapat larangan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Allah perintahkan kepada alam semesta untuk taat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , Bulan ketika dipanggil oleh rasulullah saw maka bulan itu datang , diperintah terbelah maka bulan itu terbelah , diperintah kembali bulan itu kembali . Ketika pohon dipanggil maka pohon itu datang ia keluar dengan mencabut akarnya bergerak ke kiri dan ke kanan ke depan dan ke belakang untuk mengeluarkan seluruh akarnya dari bumi , dan menyeret akarnya yang penuh tanah datang ke hadapan rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersalam kepada beliau saw, demikian yang telah disampaikan oleh Al Imam Qadhi Iyadh di dalam kitab As Syifaa . Oleh sebab itu para shiddiqin dan shalihin inilah yang seharusnya kita makmurkan lagi , karena para zhalimin sudah begitu banyak , orang-orang fasik sedemikian banyak dan semakin bertambah , semoga semakin banyak pula orang yang bertobat .
Ya Rabb, makmurkan majelis-majelis yang mendukung pada bangkitnya para shalihin dan shiddiqin . Dan jangan lupa bahwa tidak sempurna iman kita jika belum sempurna cinta kita kepada sayyidina Muhammad . Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang digelari “ Madinah Al ‘ilm “ ( kota ilmu ) , Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ياَ عَلِيُّ أَنْتَ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْكَ
“ Wahai Ali kau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari kamu”
Diriwayatkan juga di dalam Shahih Al Bukhari , rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah :
أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى
( صحيح البخاري )
“ Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa ” ( Shahih Al Bukhari )
Begitu dekat kedudukan sayyidina Ali di sisi Rasul saw , namun ketika sayyidina Ali memegang khilafah dan banyak terjadi permasalahan , maka sayyidina Ali berkata :
اقْضَوْا كَمَا كُنْتم تَقْضُوْنَ فَإِنِّيْ أَكْرَهُ اْلِإخْتِلاَفَ حَتَّى يَكُوْنَ لِلنَّاسِ جَمَاعَةً أَوْ أَمُوْتَ كَمَا ماَتَ أَصْحَابِيْ
“ Musyawarahkan dan putuskan apa yang kalian inginkan, sungguh aku benci perpecahan dan perselisihan sampai ada persatuan pada manusia, atau aku wafat seperti sahabat-sahabatku”
Yang dimaksud Sahabat beliau adalah sayyidina Abu Bakr , sayyidina Umar dan sayyidina Utsman radhiyallahu anhum, yaitu khalifah khalifah sebelum beliau . Cita-cita beliau adalah persatuan, kalau tidak bisa menyatukan maka beliau memilih wafat menyusul para sahabatnya terdahulu. Demikian sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah yang sangat dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
Hadirin hadirat, saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah , saya juga memohon doa karena program kita akan dimulai bulan Maret dan April kunjungan ke wilayah Denpasar yang diutamakan adalah Jawa Timur koordinatornya KH. Sa’dullah, dan Kualalumpur dan Singapura yang telah konfirmasi tanggalnya . Jadi setiap bulannya ada kunjungan ke Empat wilayah yaitu ke Jawa Timur , Denpasar , Singapura dan Kualalumpur . Dan mohon pamit , saudara kita KH. Ahmad Baihaqi telah berangkat ke Kokoda Irian Barat, adik-adik kita yang disini adalah santri beliau, dan Kokoda ini adalah wilayah yang sangat terpencil dan tidak ada listrik dan mereka tidak mengenal televisi , dan disana ada Masjid satu atau dua tapi shalat lima waktu sudah hampir tak dikenal, yang ada hanya shalat Jum’at saja , shalat lima waktu kurang dikumandangkan, kenapa ? karena ratusan tahun telah ditinggal para da’i , tidak ada da’i yang masuk .
Perjalanan ke Kokoda ini ditempuh dua hari dari kota Sorong di dalam hutan belantara , insya Allah besok saya berangkat ke Kokoda mohon pamit . Pesawat pertama menuju Makassar dan dari Makassar menuju Sorong dan perjalanan 12 jam menggunakan perahu motor lalu diteruskan lagi perjalanan di dalam rimba dengan perahu dayung , dan InsyaAllah saya akan kembali ke Jakarta pada hari Jum’at atau Sabtu . Wilayah ini sangat perlu dimasuki para da’i , dan santri-santri sudah ada yang disini beberapa orang dan akan berangkat lagi 30 orang dari Kokoda untuk dididik di Jakarta dan setelah beberapa tahun akan kembali ke Kokoda dan semoga dakwahnya diperluas oleh Allah subhanahu wata’ala .
Saudara-saudara kita disana sangat kurang keislamannya , sebagaimana wilayah Ransiki , Bintuni dan lainnya yang kemarin mengadukan “ bahwa demikian banyak yang kami dengar dari tetangga yang mempunyai televisi , bahwa para da’i dan para konglomerat di Jakarta sibuk menyumbangkan hartanya ke Palestina , sedangkan kami saudara-saudara mereka disini tidak mampu membangun Mushalla pun” , radius 40-50 Km baru hanya ada satu mushalla . Apalagi Masjid , mungkin perlu ratusan Km untuk menemukan masjid untuk shalat Jumat. Ketika ditanya : “ mengapa tidak membangun mushalla di rumah-rumah saja “? Mereka menjawab karena imamnya tidak ada, tidak ada yang mengajari kami shalat .
Ada dalam satu wilayah yang anaknya tidak boleh lagi kembali ke Jakarta karena mereka tidak mengenal shalat dan yang mengajari shalat adalah anak ini , mereka tidak tau berapa rakaatnya , kapan waktu shalatnya dan seperti apa bacaannya , jika anak ini kembali ke Jakarta maka tidak ada lagi shalat di kampung-kampung , karena tidak ada imam yang mengimami shalat disana . Hadirin hadirat , disini majelis ta’lim dan para da’i makmur , masjid dimana-mana bahkan di setiapjarak dekat ada masjid , sedangkan disana radius ratusan Km baru ada satu masjid dan imamnya sedikit sekali . Demikian keadaan wilayah yang harus kita pedulikan .
Dan ketika di salah satu wilayah tidak jauh dari Sorong , ada beberapa nelayan yang terbawa angin dari wilayah Makassar dan terdampar di wilayah tersebut , maka mereka meminta izin kepada kepala suku untuk membangun mushalla , kepala sukunya juga muslim , tetapi suku itu mempunyai perbedaan , kalau suku-suku yang lain tidak memakan babi cuma suku itu yang memakan babi , padahal daerah itu adalah wilayah muslimin ratusan tahun yang lalu , tetapi karena tidak ada lagi guru atau pengajar , mereka hanya tau kalau babi itu tidak boleh dimakan hanyalah sebagai adat istiadat nenek moyang mereka , sedangkan wilayah yang lainnya makan babi tetapi di wilayah itu tidak memakan babi karena nenek moyangnya muslimin .
Maka kepala suku itu memberi sebidang tanah untuk membangun mushalla , maka kepala suku yang lain marah dan ditangkaplah kepala suku ini, ditelanjangi dan dicambuk dengan ekor ikan pari yang terkenal berduri dan beracun , agar ia mencabut izinnya dan tidak memberi izin atas pembangunan mushalla untuk muslimin . Tapi ia berkata : “ saya tetap memberi izin, saya sudah masuk Islam “ , maka ia kembali dalam keadaan luka parah dan berkata : “ saya mempunyai pusaka dari nenek moyang saya untuk dijaga oleh kepala suku , pusaka apakah ini tolong dilihat” setelah dibuka kotaknya ternyata isinya adalah Alqur’an Al Karim kitabullah , “ ini Al Quran kitab suci orang Islam “ ,kepala suku berkata : “ jadi maksudnya nenek moyang kami dulu Islam ? “ dan dijawab : “ tentu , karena tidak ada yang mengagungkan kitab ini kecuali orang Islam”. Maka delapan puluh orang kembali kepada Islam . ,
Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu saya masuk ke wilayah Bintuni dan setelah saya keluar dari kamar , orang-orang menjerit , bertakbir dan menangis , saya tanyakan kenapa ? mereka berkata : “ kami sudah ratusan tahun hanya mendengar saja tentang Habaib tapi belum pernah melihat wajahnya , ratusan tahun tidak pernah ada Habaib datang ke wilayah kami , kami hanya mendengar dari kakek dan nenek moyang kami nama Habaib , hari ini kami melihat wajah habaib maka kami menangis dan bertakbir “ . Dan wilayah yang akan dikunjungi ini lebih terpencil lagi dari wilayah ini , doakan agar kami kembali selamat . Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu ketika saya dalam perjalanan pulang tengah malam dengan menggunakan mobil perjalanan beberapa jam menuju Manokwari, saya bermimpi melihat seorang pemuda sebaya dengan saya , dengan tas yang disandangkan dan berpakaian putih-putih dia datang menyalami saya dan berkata “ saya dakwah disini ratusan tahunyang lalu dan saya meninggal disini , saya dikejar-kejar dan akhirnya saya dibunuh dan kuburan saya disini”, ketika saya terbangun dan yang saya lihat hanya hutan belantara , saya menangis ... Masyaallah da’i ini yang membawa Islam ke wilayah ini tidak dikenal makamnya , hanya terlihat rimba belantara saja . Dan di Bintuni dijelaskan bahwa Islam masuk kesana pada abad ke 16 M , tahun 1600 an sudah masuk Islam lalu sirna , kemudian muncul lagi pada abad ke -18 . Semoga perjalanan besok lancar dan sukses serta Insyaallah membawa keberkahan dan membawa cahaya hidayah bagi seluruh wilayah muslimin di barat dan timur sehingga Allah makmurkan dengan keluhuran dan kemuliaan , Amin Allahumma Amin .
Wahai Allah kami bermunajat demi kedamaian Jakarta , demi kedamaian bangsa kami , agar Engkau tenangkan segala emosi dan pertikaian yang akan muncul diantara sesama muslimin dan muslimin dengan non muslim , jangan sampai ada permasalahan dan pertumpahan darah . Rabby , kami bermunajat atas nama-Mu Yang Maha Luhur agar Kau tenangkan jiwa-jiwa dari segala keinginan untuk berpecah belah dan bertumpah darah antara Muslimin dan antara muslim dan non muslim . Rabby, jadikan Jakarta kota damai , jadikan Jakarta kota kedamaian sayyidina Muhammad , jangan Kau jadikan Jakarta kota pertumpahan darah dan permusuhan , jadikanlah bangsa ini bangsa yang damai , bangsa yang dipenuhi keberkahan , karena pertolongan Allah itu ada pada perkumpulan dan perpecahan serta saling hantam adalah bala’ dan azab dari Allah yang akan turun sesudahnya . Rabby Rabby , jauhkan kami dari segala permasalahan , jauhkan kami dari segala perselisihan , jauhkan kami dari segala permusuhan dan jauhkan kami dari segala musibah Ya Rahman Ya Rahim..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ .
Terakhir Diperbaharui ( Saturday, 30 January 2010 )

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa Friday, 22 January 2010
Akhir Wasiat Nabi Muhammad saw Kepada Umatnya
Senin, 18 Januari 2010

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .
( صحيح البخاري )
Dari Ibn Abbas radhiyallahu ;anhuma berkata : Nabi saw naik ke mimbar beliau saw, dan itu adalah majelis terakhir beliau saw sebelum wafat, beliau berselimut dg kain tebal dilibatkan pd kedua pundak beliau saw, dan kepalanya diikat dg kain berminyak dan menghitam sebab obat, lalu beliau mungucap Hamdalah dan memuji Allah swt, lalu bersabda : “wahai kalian, kemarilah padaku kesemua kalian”, maka para sahabat berdesakan kepada beliau saw, lalu beliau bersabda : “Amma Ba;du, sungguh wilayah ini adalah wilayah Anshar, dan mereka akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak, maka siapapun pemimpin dari Ummat Muhammad saw yg bisa membawa keburukan pada seseorang (kaum), dan bermanfaat bagi orang (kaum) lainnya, maka terimalah kebaikannya dan maafkan kesalahannya” (Shahih Bukhari)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata'ala Yang selalu bersama kita , Yang telah berfirman :
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
( الحديد : 4 )
" Dan Dia ( Allah ) bersama kamu dimana pun kamu berada , dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan " ( QS. Al Hadid : 4 )
Ia selalu bersama kalian dimanapun kalian berada , menghibur mereka yang ingin bertobat bahwa dia bersama Allah , memberi teguran kepada para pendosa bahwa mereka dilihat Allah , memberi hiburan kelembutan dan kasih sayang bagi yang beribadah bahwa ia bersama Allah , demikian jawaban Ilahi untuk semua jenis sanubari dan pemikiran bahwa Allah bersama kalian dimanapun kalian berada dan dalam keadaan apapun , baik dalam gelombang fikiran kegelapan atau keluhuran , Ia dekat dengan kita , bisa menimpakan musibah dan bisa menjauhkan musibah , bisa melimpahkan anugerah atau menyingkirkan anugerah . Maka beruntunglah mereka yang meminta , yang selalu menjawab seruan-Nya , yang selalu menjawab dengan Labbaikallahumma labbaik , ku datang kepada-Mu wahai Rabbi.. menyambut kelembutan dan kasih sayang-Mu , yang dengan itu alam semesta menyambutnya sebagai hamba yang dimuliakan Allah , jika dia telah dimuliakan Allah maka alam semesta dikenalkan untuk mengenal namanya , demikian riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ .
( رواه البخاري )
" Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata : “ Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “ Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini .” ( Shahih Al Bukhari)
Maka orang yang mau mencintai Allah dan menyayangi Allah berarti ia telah dicintai Allah karena ia tidak bisa mencintai Allah kecuali ia telah disetujui oleh Allah . Jika ia merindukan Allah berarti Allah juga telah rindu kepadanya sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsy :
إِذَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا
" apa bila hamba-Ku mendekatkan dirinya satu jengkal kepada-Ku , niscaya Aku mendekat kepadanya satu hasta "
Setiap kali kita rindu kepada Allah , maka Allah lebih rindu kepada kita . Jika kita ingin dekat dengan Allah , maka Allah lebih ingin dekat dengan kita , jika kita memohon pengampunan kepada Allah , belum selesai kesungguhan permohonan kita untuk diampuni tapi Allah telah mengampuni kita , demikian agungnya Sang Maha Pengampun Yang tidak membutuhkan panjangnya lisan untuk menyampaikan ucapan , dengan sekejap Allah melihat getaran jiwamu yang ingin kembali kepada-Nya yang ingin dekat kepada-Nya , maka kejap itu telah merubah sedemikian banyak ketentuan burukmu di masa mendatang .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketentuan Allah itu lebih cepat dari kedipan mata , maka beribu juta ketentuan berubah dalam kehidupan kita , betapa meruginya mereka yang terus menuruti keinginannya untuk semakin jauh dari Allah , berapa ribu juta kejadian buruk yang akan berubah mengarah kepadanya , dan berapa banyak kejadian baik yang akan menjauh darinya karena ia menjauh dari Yang Maha memiliki kebaikan , karena ia menjauh dari Yang Maha memiliki anugerah dan ia mendekat kepada kemurkaan-Nya .
Hadirin hadirat , maka mendekatlah dan sampailah kepada pintu kelembutan , aku dan kalian di malam hari ini dihadirkan karena rindu dengan kelembutan-Nya , kita telah diberi kesempatan hadir dan kita telah berada dalam payung kelembutan-Nya , jangan lemparkan fikiran kita keluar dalam kehinaan tetapkan di dalam payung cahaya kelembutan Ilahi , dan jangan berhenti berdoa sebab mereka ahlul ma'rifah billah berdoa dan beristighfar untuk setiap nafasnya yang tidak rindu kepada Allah . " Ya Allah ampuni dosa-dosaku , ampuni nafas-nafasku yang tidak rindu kepada-Mu di masa lalu " , demikian keadaan mereka . Dimana keadaanku dan keadaan kalian , di mana shalatku dan shalat kalian ?! . Mereka ketika melakukan sujud maka sanubarinya dipenuhi cahaya sujud , mereka ruku' jiwanya dipenuhi dengan cahaya ruku' , mereka mengucapkan :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
" Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya "
Lalu membaca doa setelah ruku' :
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ .
" Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak , yang baik dan penuh dengan berkah , (Aku memuji-Mu dengan) pujian sepenuh langit dan sepenuh bumi , sepenuh apa yang di antara keduanya , sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu "
Kita bisa bayangkan bagaimana balasan Allah terhadap ucapan itu , balasannya sepuluh kali lebih besar dari ucapan itu hingga 700 kali lipat , salahkah jika kita mengucapkannya satu atau dua detik dan mendalami maknanya ?! . Dan didalam sujud kita mngucapkan :
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلَأعْلَى وَبِحَمْدِهِ
" Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi "
Betapa tingginya keagungan nama Allah Yang Maha Tinggi , Alam semesta beserta isinya tidak menyamai keagungan nama Allah Yang Maha Tinggi , kita mendapatkan pahalanya dan dikalikan 10 hingga dikalikan 700 , kalau shalat berjama'ah maka dikalikan 27 , jika memakai siwak dikalikan 70 , MasyaAllah!!! Wahai Yang Maha Dermawan kedermawanan-Mu tidak tertahan , Wahai Yang Maha Baik kelembutan-Mu dan kebaikan-Mu terus berlimpah , namun beri kami kesadaran betapa indahnya Engkau wahai Allah , jiwa ini sering lupa dan terpejam dari hal-hal yang luhur .
Hadirin hadirat ynag dimuliakan Allah
Sampailah kita pada malam hari ini dalam tuntunan mulia sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , orang yang paling berlemah lembut diantara semua makhluk Allah . Tidak ada satu makhluk pun yang lebih berkasih sayang lebih dari sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , sebagaiman firman Allah :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
( القلم : 4 )
" Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur " . ( QS. Al Qalam : 4 )
Dan beliau itu adalah nabi yang rauuf ar raahim , dan tidak diberikan gelar itu kepada makhluk lainnya kecuali nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa pada kitab Taurat dijelaskan tentang sifat-sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
لاَ يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ وَلَكِنْ يَعْفُوْ وَيَصْفَحُ
" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak membalas kejahatan dengan kejahatan , tetapi memaafkan dan mengampuni " .
Ini salah satu ciri-ciri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , dan semoga ciri-ciri itu kita warisi pula . Ya Allah penuhi jiwa kami dengan jiwa pemaaf , penuhi jiwa kami dengan jiwa yang selalu ingin mengampuni , yang dengan itu Kau penuhi hari-hari kami dengan cahaya pengampunan-Mu , Ya Rabbi . Dan dijelaskan pula di dalam Taurat :
وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللهُ تَعَالَى حَتَّى يُقِيْمَ بِهِ الْمِلَّةُ اْلعَوْجَاء بِأَنْ يَقُوْلُوْا لَا إِلهَ إِلَّا الله وَيَفْتَحُ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمََّا وَقُلُوْبًا غُلْفًا .
" Allah tidak akan mewafatkannya sampai ditegakkan agama yang telah diselewengkan sehingga mereka berkata " Laa ilaaha illallah " dan dengan itu akan membuka mata yang buta , membuka telinga yang tuli dan membuka hati yang gelap dan mati "
Demikian riwayat Shahih Al Bukhari bahwa di dalam Taurat dijelaskan tentang sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ; beliau tidak membalas kejahatan dengan kejahatan , tetapi memaafkan dan mengampuni , dan beliau tidak akan wafat sampai beliau menegakkan Aqidah yang telah diselewengkan , sampai manusia mengenal kalimat " Laa ilaaha illallah " . Dan tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alihi wasallam membuka mata yang buta , membuka telinga yang tuli dan membuka hati yang gelap dan mati . Hadirin hadirat , bukan berarti orang yang buta matanya akan bisa melihat dengan tuntunan , tentunya bukan itu maksudnya . Yang dimaksud adalah , ketika seseorang telah sampai kepadanya tuntunan Sang Nabi maka ia akan melihat hal-hal yang dimuliakan Allah , hal-hal yang dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala . Ketika ia melihat kenikmatan maka ia bersyukur , ketika ia melihat musibah maka ia berdoa . Demikian indah penglihatannya , terbuka penglihatannya kepada keluhuran sehingga sampailah ia kepada derajat ahlul ihsan , yaitu :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
" Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu ."
Orang seperti ini yang dimaksudkan adalah orang yang buta menjadi melihat bahwa alam semesta ini ada pemiliknya , barat dan timur ini ada pemiliknya , penglihatannya ada yang menciptanya hingga ia mengenal Allah , dan ia senang mendengar hal-hal yang mulia . Berbeda di telinganya antara mendengar nama Allah dengan mendengar nama makhluk . Ia asyik jika mendengar nama Allah , ia kurang senang mendengar nama selain Allah , jika senang mendengar nama yang lain tapi jika mendengar nama Allah disebut maka bergetar hatinya dengan khusyu'. Demikian keadaan telinga yang dibuka oleh tuntunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Mereka yang asyik mendengar gemuruh nama Allah disebut , sungguh mereka itulah orang-orang yang diqiyaskan di dalam Taurat dalam riwayat Shahih Al Bukhari , bahwa telinga yang tuli itu terbuka hingga bisa membedakan antara nama Allah dengan nama makhluk , berbeda bagi mereka ketika nama Allah yang disebut .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Nabi Isa bin Maryam As ketika ia melihat seorang pencuri kemudian ia berkata kepada pencuri itu : " Kau telah mencuri " , dan pencuri itu berkata " tidak " , maka nabi Isa berkata : " sungguh aku telah melihat dengan mataku sendiri bahwa kau telah mencuri " , orang itu berkata : " Demi Allah , aku tidak mencuri " , kemudian nabi Isa berkata : " shadaqallahu wa kazabat 'ainii / Allah Yang Maha benar dan mataku yang dusta " . Tidak mau ia berbenturan dengan nama Allah , matanya tidak mau diadu dengan nama Allah .
Oleh sebab itu dalam syariat harus dua orang saksi yang melihat tidak boleh hanya satu orang saja . Dalam sebuah riwayat yang tsiqah di dalam Ma'jam Al Kabir dan di dalam riwayat yang tsiqah lainnya , ketika Allah subhanahu wata'ala memberikan ujian kepada nabi Khidhir dengan keagungan nama-Nya hingga suatu saat datang seseorang kepadanya dan meminta shadaqah kepadanya maka ia berkata : " Aku tidak memiliki apa-apa untuk dishadaqahkan " , maka orang itu berkata : " As-aluka billah , aku meminta kepadamu dengan nama Allah " , maka nabi Khidir berkata : " Jika kau telah menyebut nama Allah , aku tidak bisa mengatakan kata " Tidak " lagi , memang aku tidak memiliki apa-apa maka juallah diriku sebagai budak , karena diriku tidak ada artinya dibanding dengan nama Allah subhanahu wata'ala " . Maka orang itu berkata : " kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu ? " , maka nabi Khidir berkata : " iya aku sungguh-sungguh , juallah diriku karena diriku tidak berarti apa-apa dibanding dengan nama Allah dan kau meminta dengan nama Allah " , maka ia pun membawa dan menjualnya sebagai budak , dan dibeli oleh seseorang kemudian orang itu membawa budaknya yaitu nabi Khidir AS ke rumahnya . Tetapi ia tidak diperintah oleh tuannya sampai beberapa hari , maka nabi Khidir bertanya kepada orang yang membelinya : " wahai tuan , kau telah membeliku dan aku telah menjadi budakmu tapi mengapa kau tidak memerintah aku ? " , maka tuannya berkata : " Kau ini sepertinya orang yang sangat berwibawa sehingga aku tidak berani memerintahmu , jangan-jangan kau ini adalah raja karena kau begitu berwibawa bukan seperti budak " , maka nabi Khidhir berkata : " perintahlah aku " , maka tuan itu berkata : " baiklah kalau kau mau membantu aku, disana ada beberapa bongkahan batu seperti gunung kalau bisa tolong pindahkan batu itu ke tempat lain semampumu saja , aku mau berangkat ke pasar sebentar" . Setelah tuannya pulang dari pasar , semua batu telah dipindahkan ke tempat yang diinginkan . Maka ia berkata : " wahai budakku , kau ini siapa , pekerjaan ini meskipun dikerjakan oleh sepuluh orang belum akan selesai dalam tiga hari , tapi kau mengerjakannya sendiri " , maka nabi Khidir berkata : " Dengan izin Allah " . Maka tuannya berkata : " Baiklah kalau begitu , aku dan keluargaku akan pergi ke luar kota dan rumahku akan direnovasi , maka engkau bantulah semampumu , besok aku pulang " . Setelah ia berangkat dan pulang keesokan harinya , ia mendapati rumahnya telah rapi dan selesai direnovasi . Maka tuannya berkata : " jika aku kumpulkan para kuli bangunan untuk merenovasinya maka tidak akan selesai dalam puluhan hari , tapi kau selesaikan dalam satu malam " , maka nabi Khidir berkata : " dengan izin Allah " . Maka tuan itu berkata : " sekarang jawab dengan jujur kau ini siapa ? " , nabi Khidir menjawab : " Aku hamba Allah " , tuannya pun bertanya lagi dan nabi Khidir menjawab : " aku ini tidak lebih dari hamba Allah " , maka sang tuan berkata lagi : " Aku bertanya kepadamu demi keagungan nama Allah , siapa engkau ? " , maka ia berkata : " Aku Khidir Nabiyyullah " , maka orang itu pun bersimpuh mencium kaki dan lutut nabi Khidir seraya berkata : " wahai nabi Allah , limpahkan bala' kepadaku , agar jangan sampai aku di azab Allah di akhirat karena aku telah memperbudak seorang nabi " , maka nabi Khidir berkata : " Tidak , engkau tidak salah , kau tidak memperbudak seorang Nabi karena kau tidak tau " , maka ia berkata : " Wahai nabi Allah apa yang engkau mau ? " , nabi Khidir berkata : " Kalau engkau mau bebaskanlah aku agar aku bebas beribadah " , maka tuan itupun berkata : " Kau telah aku bebaskan wahai Nabi Khidir " . Maka nabi Khidir berkata : " Maha Suci Allah yang membuat aku terperbudak karena nama-Nya dan terbebaskan karena nama-Nya . Demikian keadaan orang-orang yang mengagungkan nama Allah subhanahu wata'ala .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada ucapan sang Nabi tadi , hingga terbuka mata dari kebutaannya , semua manusia yang tidak mengetahui iman dan kemuliaan Allah maka ia tergolong orang buta di hari kiamat . Semua orang yang tidak mendengar dan tidak bisa membedakan nama Allah dengan nama makhluk-Nya maka ia adalah orang yang tuli di hari kiamat , jiwa yang tidak mengenal keagungan nama Allah . Bagaimana dengan jiwaku dan jiwa kalian ? sinarilah jiwa kami dengan cahaya-Mu wahai Rabby , jangan Engkau jadikan kami berkumpul dengan kelompok orang-orang yang hatinya gelap , tapi jadikanlah kami orang yang memiliki hati yang selalu bercahaya , Ya Rahman Ya Rahim .
Sampailah kita pada hadits agung sayyidina nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , inilah khutbah terakhir beliau sebelum wafat , majelis beliau yang terakhir sebelum beliau wafat . Beliau keluar dalam keadaan demam berat setelah beberapa hari tidak keluar , dan disebutkan dalam hadits yang kita baca tadi bahwa kepalanya diikat dengan kain hingga menghitam karena banyaknya obat dipakaikan di kain yang diikatkan di kepala beliau karena sakit kepalanya yang dahsyat , dan beliau dalam hari-hari terakhir mencapai sakaratul maut , beliau menutup dirinya dengan rida' ( sorban ) dengan gemetar beliau naik ke atas mimbar dan berdiri seraya berkata : " Wahai manusia kemarilah berkumpul kepadaku " , maka para sahabat berdesakan ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata dalam kalimat-kalimat yang menjadi khutbah terakhir sang nabi : " bahwa ketahuilah akan datang waktunya nanti dimana Anshar akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak , maka siapa pun yang menjadi pemimpin dari ummat Muhammad , jika ia memiliki aib , atau kesalahan pada seseorang tapi memiliki kebaikan pada orang lainnya , dalam riwayat lain ia memiliki kesalahan pada suatu kelompok orang tapi memiliki kebaikan pada kelompok lainnya , maka maafkan kesalahannya dan terima kebaikannya " , inilah akhir ucapan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan beberapa hari kemudian beliau saw wafat . Inilah akhir wasiat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita ,
Jadi jelaslah jika ada ummat nabi Muhammad yang memimpin kita baik dia RT , RW , Lurah , atau siapapun selama dia muslim ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka Rasul telah berwasiat untuk menghormati mereka karena mereka adalah ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Terimalah kebaikannya dan maafkanlah kesalahannya , kalau ada yang salah tentu benahi dengan cara yang baik , inilah akhir wasiat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam disaat beliau dalam keadaan gemetar mencapai akhir-akhir sakaratul maut . Dan dalam khutbah di dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata :
سَتَرَوْنَ بَعْدِيْ أَثْرَةً فَاصْبِرُوْا حَتَّى تَلْقَوْنِيْ عَلَى الْحَوْضِ
" Kalian akan berjumpa dengan hal yang tidak kalian sukai , maka bersabarlah sampai kalian berjumpa denganku di telaga haudh "
Hadirin hadirat , inilah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam idolaku dan idola kalian .Ketika di akhir hidupnya demikian wasiat-wasiat beliau yaitu agar tidak berpecah belah antara rakyat dengan pemimpinnya , tidak saling hantam antara rakyat dengan pemimpinnya karena akan membuat orang kafir tertawa melihat muslimin saling hantam satu sama lain . Tidak perlu kita yang menghancurkan , tetapi merekalah yang akan hancur sendiri . Maka tenanglah dan damailah , sejukkan hatimu dan jangan terjun kepada hal-hal yang membawa kerusakan dan perpecahan muslimin .
Biarkan mereka yang bertanggungjawab melaksanakan tanggungjawabnya , yang memiliki tugas menjalankan tugasnya . Dan tugas kita adalah menenangkan bangsa demi menenangkan hati sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Selama ummat Muhammad yang memimpin , maka kita maafkan kesalahannya dan kita terima kebaikannya , bukan karena orang itu , tapi karena cinta kita kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketika sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra , orang yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat lainnya sangat terkejut dengan wasiat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ini ,
Diantara bentuk cinta mereka adalah sayyidina Zaid bin Haritsah orang yang sangat mencintai Rasul , dia tidak mau memilih yang lain kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai idolanya , tidak ada selain nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Sayyidina Zaid bin Haritsah ikut nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .. Maka Zaid bin Haritsah diberikan pilihan : " Wahai Zaid lalu engkau mau kemana , maka Zaid berkata : " Ya Rasulullah aku tidak memilih orang selainmu , maka jangan kau suruh aku untuk memilih orang selainmu wahai nabi , jangan sesekali kau meminta aku untuk memilih orang lain selainmu !" .
Demikian indahnya sayyidina Zaid bin Haritsah RA , demikian indahnya cinta mereka kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Dimana derajat mereka di hari kiamat kelak , beruntung orang yang jiwanya bersama mereka . Semoga aku dan kalian kelak di hari kiamat berkumpul bersama mereka , orang-orang yang tidak mau memilih yang lain untuk cintanya kepada makhluk Allah lebih daripada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Wahai Allah jangan pilihkan bagi kami kekasih lebih dari sayyidina nabi Muhammad . Kita memiliki banyak kekasih , ada ayah bunda , istri , suami , anak , kerabat , teman dan lainnya tetapi jangan satupun melebihi cinta kita kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , idola kita tercinta . Sejahat-jahat kami , seburuk-buruk kami , sebanyak-banyak dosa kami perbuat tapi sungguh demi Allah idola kami tetap sayyidina Muhammad shallallahu 'alihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Cintanya para sahabat kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mengalir kepada Ahlu bait Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , sehingga sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra berkata :
اُرْقُبُوْا مُحَمَّدًا فِيْ أَهْلِهِ
" Jagalah ( muliakanlah / peliharalah ) Muhammad mengenai ahlu baitnya " (shahih Bukhari)
Demikian perintah Abu Bakr As Shiddiq , dan beliau berkata dalam riwayat Shahih Al Bukhari : " Aku lebih suka menyambung silaturrahmi dengan ahlu bait Rasulullah daripada dengan kerabatku sendiri " . Karena cintanya kepada nabi Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , cintanya mengalir pada ahlu bait Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memuliakan beliau dengan kemuliaan besar . Kita lihat bagaimana Allah memuliakan para shiddiqin , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasulullah berdiri di atas gunung Uhud dan gunung itu berguncang , maka Rasul berkata :
اُثْبُتْ أُحُد فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيْقٌ وَشَهِيْدَانِ
" Tenanglah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada nabi , shiddiq , dan dua orang syahid "
Mengapa Rasul tidak mengatakan " di atasmu ada Nabi dan ada Abu Bakr " , tetapi beliau mengatakan As Shiddiq dan dua orang yang akan mati syahid . Hal ini menunjukkan bukan hanya Abu Bakr As Shiddiq Ra saja yang bisa menenangkan goncangan gunung atau gempa bumi menjadi tenang . Rasul telah memerintahkan kepada gunung untuk tenang ketika diinjak oleh nabi atau As Shiddiq atau orang mati syahid , hal ini telah diperintah oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam . As Shiddiq bukan hanya sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra saja . As Shiddiq adalah orang yang bersungguh-sungguh ingin dekat kepada Allah , para shalihin , para wali Allah , dan para Ulama' yang shalih yang menjalankan sunnah sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , merekalah para shiddiqin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Gunung tidak pantas berguncang jika ada di atasnya orang yang As Shiddiq atau dua orang yang mati syahid , demikian sabda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Maka bala' dan musibah akan jauh dari keberadaan para shalihin , shiddiqin dan para muqarrabin .
Inilah rahasia kemuliaan tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan tentunya kita tidak lupa pada belahan jiwa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , sayyidatuna Fathimah Az Zahra' . Dimana saat-saat terakhir setelah Rasulullah berkhutbah dan masuk ke rumahnya lalu memanggil sayyidah Fathimah Ra (Shahih Bukhari) seraya berkata : " Wahai anakku Fathimah , aku mohon izin untuk wafat " maka menangislah sayyidatuna Fathimah dan setalah itu dia tersenyum , maka sayyidatuna Aisyah yang melihat dari kejauhan heran dan bertanya-tanya .
Setelah sayyidatuna Fathimah keluar maka sayyidah Aisyah bertanya : " Apa yang telah dikatakan nabi sehingga kau menangis kemudian tersenyum ? " maka sayyidah Fathimah berkata : " Aku tidak diizinkan bicara sampai nabi telah wafat " . Maka setelah nabi wafat , Sayyidah Aisyah bertanya kepada sayyidah Fathimah apa yang telah dikatakan Rasul ketika itu kepadamu wahai Fathimah , maka sayyidah Fathimah berkata : " Waktu itu Rasul meminta izin kepadaku bahwa beliau akan wafat dan meninggalkanku , maka aku menangis , lalu Rasul berkata : " kau adalah orang pertama yang akan menyusulku , wahai Fathimah kau adalah pemimpin seluruh wanita di sorga " , maka sayyidatuna Fathimah tersenyum . Sayyidatuna Fathimah menangis lalu tersenyum , bukan senyum karena bahagia menjadi wanita yang paling mulia , tetapi karena menjadi kebanggaan ayahnya . Ayahnya bangga sebab ia menjadi pemimpin wanita di surga , maka gembira sayyidatuna Fathimah dan gembira karena akan cepat menyusul ayahnya dan tidak akan lama berpisah , demikian sang ayah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang bersabda :
فاَطِمَة بِضْعَةٌ مِنِّيْ فمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِيْ
" Fathimah adalah belahan jiwaku , maka siapa yang membuatnya murka maka ia telah membuat aku murka " (shahih Bukhari)
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tentunya kita memahami satu riwayat tsiqah dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersujud di Ka'bah sebelum Fath Makkah , ketika itu para kuffar qurays menumpahkan kotoran onta di pundak beliau dan ketika itu beliau tidak bergerak dari sujudnya , maka sayyidatuna Fathimah keluar dari rumah ketika melihat ayahnya dilempari kotoran onta , kemudian ia mendudukkan ayahnya dan membersihkan kotoran itu dari tubuh ayahnya sambil menangis , maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : " Ishbirii ya fathimah / sabarlah wahai fathimah " .
Kita melihat betapa lemahnya keadaan putri Rasulullah di saat itu yang menangisi ayahnya , namun kelak di hari kiamat Rasul telah bersabda ketika semua orang kebingungan dalam desakan mahsyar dan semua orang diperintahkan untuk melintasi shirat ( jembatan ) , yang jembatan itu sangatlah kecil dan berjatuhan orang-orang ke dalam neraka , kait-kait dari neraka langsung mengambil para pendosa dan menjatuhkannya dari jembatan itu , disaat itu diperintahkan untuk melintasi shirat maka semua orang mundur tidak berani untuk melintasi shirat , maka disaat itu terdengar suara :
ياَ أَهْلَ الْجَمْعِ نَكسُوْا رُؤُوْسَكُمْ وَغُضُّوْا أَبْصَارَكُمْ حَتَّى تَمُرَّ فاَطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ عَلَى الصِّرَاطِ
" Wahai yang berkumpul di mahsyar tundukkan kepala kalian , dan tundukkan pandangan kalian sampai Fathimah putri Muhammad melintas di shirat "
Semua orang menundukkan kepala sebagai penghormatan untuk melintasnya putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , sayyidatuna Fathimah Az Zahra' Ra . Demikian mulianya putri Rasul shallallahu 'alaihi wasallam walaupun di dunia sepertinya tiada berdaya yang membersihkan kotoran onta sambil menangis , dan di waktu yang lain dalam riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada salah satu penduduk Anshar karena tiga hari tidak makan , maka ia makan sedikit dan beliau berkata : " tolong bungkus untuk Fathimah , karena fathimah dua hari juga belum makan " .
Demikian keadaannya di dunia , tetapi di akhirah seluruh manusia mendengar siapa Fathimah Az Zahra' , semua kepala tunduk menghormati sayyidatuna Fathimah Az Zahra' RA . Semoga aku dan kalian bersama sayyidatuna Fathimah , bersama ayah sayyidah Fathimah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , Ya Rahman Ya Rahim .
Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah muliakan hari-hari kita dengan keluhuran , semoga Allah damaikan jiwa kita , damaikan wilayah kita , damaikan bangsa kita , dan menjauhkan bencana dari kita Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikram Ya Dzatthawli wal in'aam . Hadirin hadirat , seluruh nama Yang Maha Luhur dan Maha Agung , ingatlah bahwa kita semua akan wafat meninggalkan semua yang kita lihat dan kita dengar dan setelah itu ruh akan berkumpul dengan siapa ? , semoga bersama dengan muhajirin dan Anshar , bersama para ulama , bersama ahlu bait Rasulullah , bersama sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Di hari kiamat ruh bersama siapa ? jika dipanggil kelompok pezina berdiri dengan kelompoknya , kelompok pencuri berdiri dengan kelompoknya , kelompok pengumpat berdiri dengan kelompoknya , maka disaat itu nama kita dipanggil di kelompok mana ? , semoga kita berada di kelompok orang yang merindukan Rasulullah sehingga wajah kita pun berdiri di saat itu , ketika dipanggil kelompok ahlus sujud terlihat wajah kita berdiri dalam kelompok ahlus sujud , ketika dipanggil kelompok orang-orang yang rindu pada Allah maka wajah kita juga terlihat dalm kelompok yang rindu kepada Allah , Amin Ya Rabbal 'Alamin . Rabbi .. benahi hari-hari kami , benahi keadaan kami . Masing-masing diantara kami mempunyai masalah atau kesusahan yang hingga malam ini belum terselesaikan , maka pastikan penyelesaiannya Ya Allah , baik itu masalah dunia dan masalah akhirah , masalah dunia dan masalah dosa , kepada siapa kami mengadu kalau bukan kepada-Mu Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sekaligus saya menyampaikan terimakasih atas perhatian dan suksesnya acara-acara besar kita dengan keberadaan guru mulia kita di beberapa minggu yang lalu , suksesnya acara Senayan dan acara Monas berkat partisipasi hadirin hadirat sekalian . Alhamdulillah hal itu sangat memuaskan dan menggembirakan beliau , terus memuji jama'ah dan majelis kita , setiap kali beliau melihat ada yang memakai jaket hitam beliau membuka kaca mobil dan berkata : " ini jama'ah Majelis Rasulullah " , beliau bangga dengan majelis ini , dan hal itu sungguh merupakan kegembiraan bagi kita dan cita-cita kita bisa membuat beliau bangga , semoga dengan itu bangga pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Meskipun di awal beliau sedih ketika sampai di Bandara , melihat Indonesia penuh dengan kemunkaran dan kerusakan , banyak wanita yang membuka aurat , pria yang menghindar dari hal-hal yang mulia , namun ketika beliau melihat jaket-jaket hitam yang berlambang masjid Nabawy dengan tulisan Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , beliau gembira karena hal itu adalah syiar besar , Alhamdulillah acara di Senayan dan Monas jamaah sedemikian banyaknya hingga tidak bisa lagi diprediksi jumlahnya .
InsyaAllah kita akan berkumpul kembali sebagaimana yang telah kita sampaikan kepada beliau yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal bertepatan dengan tanggal 26 Februari 2010 yang akan datang di Monas , InsyaAllah . Tidak jadi di Gelora Bung Karno karena bertepatan dengan hari Jum'at , kita khawatir jika jama'ah yang terakhir keluar akan sulit mencapai ke Masjid untuk shalat Jum'at . Kalau di Monas kita dekat dengan Istiqlal , dan mungkin acara akan dimulai sangat pagi sekitar jam 07.00 atau 07.30 sehingga sebelum panas acara sudah selesai .
Walaupun guru mulia tidak bisa hadir pada acara tersebut , namun doa dan dukungan beliau hadir , dan kehadiran kita membawa kesenangan bagi beliau dan semoga acara itu menjadi hadiah besar bagi sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Dan sampai saat ini guru mulia belum sampai di Tarim Yaman , beliau masih terus berputar di sekitar Kanada , Spanyol , Belgia , Perancis dan lainnya terus menyampaikan dakwah kedamaian sayyidina Muhammad di negara-negara Eropa dan beliau akan kembali ke Tarim kota tempat beliau tinggal hanya 3 hari pada tanggal 4,5,dan 6 Februari kemudian melanjutkan lagi perjalanannya ke Nairobi di Afrika dan lainnya untuk melanjutkan dakwahnya .
Ya Allah…semoga Allah berikan kekuatan kepada beliau , beliau lelah di Indonesia dan lelah di semua negara , ingin tenang beribadah namun terus terganggu dengan ummat , maka berilah beliau ketenangan dan kekuatan Ya Rahman Ya Rahim . Dan jadikan kita semua selalu bersama beliau dan selalu mencintai beliau dunia dan akhirah , Amin Allahumma Amin . Kita teruskan acara kita dengan mengenang kembali indahnya Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan ingatlah wasiat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bahwa pemimpin yang muslim jika ia mempunyai kesalahan maka maafkanlah dan ambillah hal-hal yang baik darinya , inilah hadits Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Yang bertanggungjawab silahkan melaksanakan tanggungjawabnya , dan yang bertugas laksanakan tugasnya , kita akan terus menjalankan hal-hal yang menenangkan dan menyenangkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Kenalkan ummat yang munkar , teman yang dalam perzinahan , teman yang dalam perjudian , kenalkan pada taubat ajak mereka ke masjid , ajak mereka ke majelis , hal-hal seperti ini menyenangkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , jangan menjadi pemicu terpecah belahnya Muslimin . Tafaddhal masykuraa
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 31 January 2010 )

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa

Saturday, 16 January 2010
Muslim Yang Paling Utama
Senin, 11 Januari 2010

عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالُوْا ياَ رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ اْلِإسْلاَمِ أَفْضَلُ ؟ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
( صحيح البخاري )
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Muslim manakah yang paling utama ?" Maka Rasulullah sahallallahu 'alaihi wasallam menjawab : " seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya " ( Shahih Al Bukhari )


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلعَظِيْمِ وَفِيْ هذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur , Maha membangun kerajaan alam semesta , cahaya keindahan yang menerbitkan kebahagiaan yang fana dan kebahagiaan yang kekal , cahaya tunggal yang menerbitkan segala keindahan yang ada di alam semesta , cahaya kenikmatan sumber dari segala kenikmatan berpadu seluruh keluhuran pada keagungan nama Allah , dan terbukalah rahasia keindahan Ilahi dan semerbak keagungan-Nya , dengan keagungan " Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah " , terbuka semerbak keagungan Rabbul 'Alamin dan cahaya kecintaan dan kasih sayang-Nya dengan kalimat " Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah " , itulah gerbang keluhuran yang pertama , yang jika seseorang memasukinya maka ia telah berada dalam koridor muslimin dan berada dalam cahaya rahmat Ilahi siang dan malam tinggallah ia berusaha menuju dan mendekat ke hadirat Allah sepanjang waktu dalam hidupnya , hidup yang berada diantara alam rahimnya dan alam barzakhnya yaitu alam kehidupan dunia .
Alam kehidupan dunia yang diawali dari air mani dan diakhiri dengan bangkai , itulah awal kita . Awal kita adalah air mani dan akhirnya adalah bangkai lalu apa diantara keduanya ? apakah tetap di dalam kehinaan hawa nafsu atau bangkai atau di dalam keluhuran dan kemuliaan ? . Bisa terbuka cahaya keluhuran Ilahi di dalam kehidupan ini , namun jangan biarkan kita terus berada dalam kehinaan . Hingga hadirlah kita di malam mulia ini , di majelis agung ini dengan harapan hal ini bisa menjadi pembuka bagi tabir-tabir yang menutup kita menuju keluhuran , kebahagian , kedamaian , dan semoga dengan kehadiran kita di malam mulia ini juga Allah tutupi segala musibah dan semua hal yang menghalangi kita , dan kesulitan yang akan datang pada kita di dunia dan akhirah , Amin Ya Rabbal 'Alamin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tidak terlewat satu detik pun terkecuali bumi telah menyaksikan jasad seorang pendosa telah dipendam ke dalamnya . Tidak satu detik pun terkecuali bumi menyaksikan bayi yang baru terlahir ke muka bumi . Demikian kehidupan terbit dan terbenamnya matahari , kelahiran dan kematian terus bergulir . Berputar antara kematian orang yang shalih , maka ia mengawali kematiannya dengan keluhuran yang kekal , namun kematian orang yang fasik maka ia mengawali kematian dengan musibah yang kekal . Dan pemisah dari keduanya ini adalah tuntunan sang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , beruntung mereka yang berada dalam tuntunan sang Nabi , berada dalam kecintaan kepada sang Nabi dan kecintaan kepada Allah subhanahu wata'ala tentunya , maka ia berada dalam keberuntungan yang kekal . Dijelaskan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika jasad dibaringkan ke dalam lahatnya dan ketika ruh ditinggal sendiri oleh para kerabat yang telah menguburkan , ruh itu masih mendengar hentakan kaki orang-orang yang meninggalkan kuburnya , kemudian ruh itu bertemu dengan dua malaikat yang menanyakannya :
مَا عِلْمُكَ بِمُحَمَّدٍ ؟
" Apa pengetahuanmu tentang Muhammad ?" Maksudnya , pengetahuan dia tentang Muhammad sampai dimana ? demikian riwayat Shahih Al Bukhari . Kalau ia menjawab : " Aku beriman kepadanya , aku mengikuti ajarannya dan aku mencintainya " , maka malaikat berkata : " Tidurlah dengan tenang wahai orang shalih , kami sekarang mengetahui bahwa engkau adalah orang yang beriman " . Tetapi orang yang tidak beriman ketika ditanya oleh malaikat : " Siapa Muhammad " ? , maka ia akan menjawab : " aku tidak tau siapa nabi Muhammad " , karena selama di muka bumi ia selalu berpaling dari majelis-majelis nabi Muhammad , selalu berpaling dari masjid , selalu menjauh dari majelis ta'lim , selalu menghindar dari majelis zikir , selalu menjauh dari hal-hal yang mulia dan selalu ingin pada hal yang hina , maka disaat itu ia tidak mengenal dengan sang pembawa kemuliaan . Maka ketika ia ditanya oleh malaikat ia berkata : " Laa adrii " ( aku tidak tahu ) , maka ia akan mendapatkan musibah yang kekal di dalam kuburnya sampai hari kiamat ( wal 'iyaadzubillah ) .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits agung ini , dijelaskan oleh Abu Musa Al Asy'ari bahwa ia mendengar para sahabat bertanya kepada Rasulullah :
أَيُّ اْلإِسْلاَم أَفْضَلُ ؟
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Baari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini , yang dimaksud adalah :
أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْضَلُ
" Muslim yang mana yang paling utama "
Karena Al Imam Ibn Hajar mengkaitkan dengan beberapa riwayat Shahih Muslim dan lainnya bahwa hadits ini juga teriwayatkan dengan shighah :
أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْضَلُ
" Muslim manakah yang paling utama ? " Maka Rasulullah sahallallahu 'alaihi wasallam menjawab :
مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
" seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya "
Seorang muslim dilihat kadar kebaikannya adalah dengan selamatnya orang lain sebab ucapan dan tangannya . Muslim yang lain tidak terganggu dengan tangan atau lidahnya , tangan bisa mengganggu dengan memukul , menyebar fitnah dengan sms hal itu juga termasuk mengganggu dengan tangan , bisa juga dengan ucapan fitnah dan lain sebagainya . Muslim lain tidak terganggu sebab ucapannya dan tangannya , ini adalah derajat terendah . Namun yang dimaksud dalam hadits ini demikian luas maknanya yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar . Maksudnya adalah , orang muslim lain selamat sebab lidah dan tangannya , bisa dengan doa karena ia mendoakan muslim lainnya dan ia mengangkat kedua tangannya bermunajat kepada Allah untuk muslimin lainnya , maka Allah selamatkan muslim lainnya dengan doanya , maka ini juga termasuk ke dalam hadits ini , inilah afdhaliyah seorang muslim .
Semakin mulia seorang muslim maka semakin banyak ia memberi manfaat untuk orang-orang muslim lainnya . Siapa yang paling banyak menyelamatkan muslim lainnya ? dialah sayyidina Muhammad shallallahu 'laihi wasallam . Hadits ini sungguh memendam rahasia makna bahwa orang-orang yang mulia itu menyelamatkan muslim lainnya menuju keluhuran , baik dengan tangannya walaupun sekedar sms aja , atau dengan ucapan lembut yang menasehati saudaranya , dengan hartanya , dengan langkahnya atau dengan yang lainnya . Semakin ia memberikan manfaat kepada muslim lainnya maka semakin afdhal keislamannya . Hadirin hadirat , kita melihat kalimat hadits ini yang sedemikian ringkas , tetapi ia mencakup hampir seluruh kemuliaan amal ibadah , semakin banyak seseorang beribadah maka semakin banyak memberi manfaat untuk muslimin yang lainnya , diantara ibadah itu ketika dalam shalat kita telah mendoakan muslim yang lainnya dengan ucapan :
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
( الفاتحة : 6-7 )
" Tunjukkan kami jalan yang lurus ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya , bukan jalan mereka yang Engkau murkai , dan bukan pula jalan mereka yang sesat " . ( QS . Al Fatihah : 6-7 )
itu adalah nafas-nafas doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk keturunan Adam yang ada di masa beliau hingga akhir zaman agar diberi hidayah oleh Allah . Seseorang yang mau berdoa dengan niat makna seperti ini maka ia satu cita-cita dan satu perasaan dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . " Ya Allah , tunjukkan kami ( seluruh keturunan Adam ) ke jalan yang lurus , yang masih dalam kemaksiatan , yang sedang berzina , yang akan berzina , yang mau berjudi , yang sedang berjudi , yang dalam kemunkaran , yang menyembah selain Allah , yang mengakui ada Tuhan selain Allah " , maka semua nama itu terkena doa itu , semua nama itu terkena ucapan itu ketika kita perdalam maknanya . Karena doa itu telah mencakup untuk semua muslimin yang terkena musibah baik itu gempa , kebakaran , kecurian dan segala musibah kesedihan , maka semua itu telah kau doakan agar Allah selamatkan mereka menuju keluhuran . Semua ini adalah cita-cita nabi Muhammad , inilah jiwa nabi Muhammad dan ucapan itu terlafazhkan dalam setiap rakaat shalat kita .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Oleh sebab itu Allah berfirman di dalam hadits qudsy riwayat Shahih Muslim , bahwa ketika seseorang dalam shalatnya mengucapkan :
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab :
هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل
" Ini untuk hamba-Ku , dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta "
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Paling tidak jika kita mendoakan seluruh orang yang terkena musibah , yang dalam kesulitan , yang dalam kesesatan , yang dalam dosa , yang belum mendapat hidayah . Diantara milyaran nama penduduk bumi , ada satu namamu disitu dan nama itu pastilah yang disayangi Allah karena mendoakan milyaran nama lainnya . Hadirin hadirat , jadilah satu nama diantara milyaran nama yang mendoakan milyaran nama-nama tersebut .
Kita bayangkan Allah melihat permukaan bumi di barat dan timur ini , yang disana ada yang tobat , ada yang bermaksiat , ada yang menyembah selain Allah , ada yang masuk Islam , ada yang mencaci , dan ada yang memaafkan , Allah melihat semua itu dan Allah melihat ada satu jiwa yang mendoakan , semuanya didoakan oleh satu orang dengan berkata : " Ya Rabb jadikanlah kami semua dalam kenikmatan , yang dalam kenikmatan tambahkan kenikmatannya , yang belum mendapat hidayah berilah hidayah , yang dalam musibah berikan kemudahan , yang dalam kesesatan berikan hidayah " , satu jiwa mendoakan seluruh nama itu maka yang satu ini dipandang oleh Allah daripada yang lainnya . Maka paling tidak Allah akan memberi untuknya kenikmatan , hidayah dan jauh dari kesesatan karena telah satu perasaan dengan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Demikian indahnya alam ma'rifah , semakin kita dalami makna kehidupan ini , semakin kita dalami makna ucapan yang yang kita ucapakn maka akan semakin indah hari-hari kita , semakin mulia kehidupan kita . Oleh sebab itu tidaklah mustahil jika orang-orang yang ma'rifah billah itu , yang nampaknya tidak terlalu banyak ibadahnya tetapi derajat mereka terus meningkat demikian cepatnya karena getaran jiwanya . Ketika seseorang mengucapkan Fatihah seribu kali , ia mengucapkannya sekali tetapi dengan makna yang begitu dalam dia rangkum seluruh nama penduduk bumi di dalam doanya , sungguh sangat jauh berbeda , semakin tinggi derajat sanubari dalam tangga-tangga keluhuran Ilahi , maka semakin luhur setiap getaran ucapannya , semakin luhur setiap getaran perasaannya . Inilah indahnya tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang terus mendoakan ummatnya dengan doa :
اَللّهُمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ
" Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku , sesungguhnya mereka tidak mengetahui "
Yang didoakan adalah orang yang memerangi beliau , beliau tidak diam atas musuh-musuh yang memerangi beliau dan membahayakan muslimin beliau tetap membela diri , namun beliau masih ingin musuh-musuh itu masuk Islam , jika tidak mungkin anak-anaknya . Rasulullah lebih sayang kepada musuhnya daripada musuhnya terhadap diri mereka sendiri , Rasulullah fikirkan keturunannya , kalau tidak mereka mungkin anak-anak mereka yang akan masuk Islam . Anak-anak orang yang memerangi beliau , yang mengejar dan melempari beliau , orang-orang yang meludahi beliau . Rasul masih ingin menyelamatkan mereka , kalau tidak mereka maka anak-anaknya yang selamat , demikian indahnya budi pekerti makhluk terindah ciptaan Allah subhanahu wata'ala , sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Jika musuh-musuhnya tidak selamat paling tidak anak-anaknya yang selamat , inilah indahnya budi pekerti sang Nabi . Semoga jiwa agung dan luhur seperti ini tersebar luas dalam penduduk bumi di saat ini , maka akan menjadi rahmah bagi alam sekitar , karena keberadaan orang seperti ini yang terus ia di dalam shalatnya mengucapkan :
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Dia telah berdoa membawa seluruh nama penduduk bumi , dia sudah membawa doa sang nabi , dia sudah limpahan-limpahan doa untuk seluruh masalah yang ada di seluruh permukaan bumi yang menimpa manusia , baik yang muslim atau yang non muslim . Yang di luar Islam agar dapat hidayah ke dalam Islam , yang dalam keislaman jika ia dalam musibah agar diberi kemudahan , yang dalam kesesatan aqidah supaya diberi petunjuk , yang dalam kenikmatan supaya ditambah kenikmatannya . Demikian indahnya doa surah Al Fatihah , oleh sebab itu ketika di majelis-majelis terus baca surah Alfatihah diulang-ulang , karena maknanya sangat agung dan luhur , hal ini membuka rahasia keluhuran yang membuat kita sangat dekat ke hadirat Rabbul 'alamin subhanahu wa'alaa .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasul shallallahu 'alihi wasallam bersabada :
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
“Belum sempurna iman kalian sampai aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak- anaknya, dan dari seluruh manusia”.
Karena cintanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita lebih dari cintanya semua orang yang cinta kepada kita , ayah ibu kita tidak melebihi cintanya Rasulullah kepada kita . Dan orang yang cinta kepada ayah ibunya , berbakti kepada ayah ibunya , berbakti kepada semua keluarganya , itu semua mengikuti tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Kalau seseorang mencintai Rasul maka seorang istri tidak akan menghianati suami , anak akan taat kepada ayah ibunya , dan ayah ibu tidak akan khianat pada amanah atas anaknya , karena ia mencintai sayyidina Muhammad dan mengikuti sang Nabi dan Allah tuntun ia menuju ke jalan-jalan luhur . Oleh karena itulah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kita untuk selalu mencintai beliau shallallahu 'alaihi wasallam , kalaupun seandainya terjebak dalam dosa kelak di akhir zaman , tetap orang yang mencintai akan bersama orang yang dicintai , kalau ia mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ia akan bersama beliau shallallahu 'alaihi wasallam , maka keluarganya , ayah ibu dan anak-anaknya bisa ia tolong dengan memohonkan syafaat kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam karena ia mencintai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan Rasul pun mencintainya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul tidak mengusir orang yang hendak masuk ke rumahnya , walaupun ia seorang yahudi yang mau masuk ke rumahnnya . Seorang yahudi datang ke rumah nabi dan berkhidmah di rumah nabi Muhammad , maka beliau memberinya izin . Seorang yahudi yang musyrik ingin masuk ke rumah beliau dan tinggal di rumah baliau , maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak menolaknya . Kalau kita renungkan demikian indah budi pekerti sang Nabi , bagaimana kalau kita yang memohon izin untuk masuk ke rumah Rasulullah , maka mustahil beliau akan menolaknya . Semoga aku dan kalian diizinkan masuk ke istana Firdaus , karena istana yang paling megah di surga adalah istana nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sayyidina Hassan bin Tsabit Ra adalah seorang yang suka memuji Rasulullah dengan syair , dan Rasul sahallalllahu 'alaihi wasallam mengizinkan untuk membacakan syairnya baik di dalam masjid atau di luar masjid . Bahkan di Masjid Nabawy diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Hassan bin Tsabit membaca syair pujian untuk sang nabi , maka hal ini kita teruskan sampai sekarang , jadi membaca syair atau maulid Nabi yang ini adalah pujian kepada Allah dan Rasul di dalam masjid itu sudah ada di masa Rasul dan diperbolehkan oleh Rasul , namun sudah mulai tidak dikenal lagi di masa ini bahkan dianggap bid'ah , maka hal ini harus kita teruskan lagi , karena akhir zaman itu tanda-tandanya adalah yang sunnah dikatakan bid'ah , dan yang bid'ah dikatakan sunnah , ulama' dikatakan jahil dan yang jahil dikatakan ulama' , orang yang shalih dikatakan penyihir dan penyihir dikatakan orang yang shalih , inilah keadaan akhir zaman . Oleh sebab itu kita hidupkan lagi sunnah nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .
Teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika salah seorang sahabat tidak menyukai Hassan bin Tsabit maka sayyidah Aisyah menghardik sahabat yang tidak menyukai sayyidina Hassan bin Tsabit seraya berkata : Jangan kalian mencaci sayyidina Hassan bin Tsabit karena dia dulu selalu memuji Rasulullah di hadapan beliau maka Rasulullah bangga dan senang terhadap Hassan bin Tsabit bahkan di doakan oleh Rasulullah . Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari Rasulullah mendoakannya :
اَللّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوْحِ اْلقُدُسِ
" Ya Allah tolonglah Hassan dengan perantara Jibril As "
Belum pernah Rasul mendoakan seorang sahabat dengan doa sedahsyat ini , sampai meminta agar Jibril menolong langsung Hassan bin Tsabit , orang yang asyik memuji Rasul shallallahu 'alaihi wasallam . Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dalam riwayat yang tsiqah ( kuat ) bahwa pada beberapa waktu yang lalu Syaikh Farazdaq orang yang selalu memuji Rasul shallallahu 'alaihi wasallam . Ia terus menerus memuji Rasul , kalau kita sekarang pujian-pujian itu seperti qasidah , maka setiap tahun dia selalu datang ke maqam Rasul di Masjid Nabawy dan membaca syair-syair pujian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan setelah itu pulang , setiap tahunnya seperti itu . Dan setelah beberapa tahun datanglah seseorang menegurnya dan mengundangnya makan malam ke rumahnya.
Di Negara-negara timur tengah merupakan hal yang biasa jika ada orang asing di kampung mereka kemudian di undang ke rumah mereka untuk makan bersama , itu adalah hal yang umum disana . Maka Farazdaq sampailah di suatu tempat di luar kota Madinah dan masuklah ia ke dalam sebuah rumah besar , kemudian ia dipegangi oleh beberapa pengawal orang yang mengundangnya , dan orang yang mengundang itu berkata : " aku benci jika engkau memuji Rasulu , sekarang akan aku gunting lidahmu agar kau tidak bisa lagi membaca syair untuk memuji Rasul " maka ia pun memaksanya dan mengeluarkan lidahnya dan menggunting lidah Farazdaq dan melepaskannya dan memberikan lidah itu kepada Farazdaq kemudian menyuruhnya pergi .
Maka Farazdaq pergi dan menangis menahan sakit bathin dan sakit zhahirnya , sakit zhahirnya bagaimana rasa sakit jika lidah digunting , dan sakit bathinnya karena ia tidak bisa lagi membaca syair untuk memuji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Sebagaimana biasa maka ia pun pergi ke makam Rasulullah dan ia bersandar di hadrah as syarif di dalam masjid nabawy , dan ia berkata di dalam doanya : " Wahai Allah , kalau shahibul maqam ini ( Rasulullah ) memang benci dengan perbuatanku ini maka biarkan aku agar tidak lagi memujinya , tetapi jika Engkau meridhai dan shahibul maqam ini ( Rasulullah ) senang jika aku terus memujinya dengan syair maka sembuhkanlah aku " , maka ia pun dalam tangisnya tertidur dan didalam tidurnya ia bermimpi Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam berhadapan dengannya dan berkata : " mana lidahmu yang digunting oleh orang itu , ? kemudian diambil oleh Rasul dan beliau berkata : " buka mulutmu " dan dikembalikan ke mulutnya dan Rasul berkata : " aku gembira dengan perbuatanmu , maka teruskanlah dakwahmu dan syairmu " , maka ia terbangun dan ia dapati lidahnya telah kembali pada posisinya .
Kemudian di tahun berikutnya syaikh Farazdaq kembali lagi ke maqam Rasul dan memujinya sebagaimana biasa ia lakukan tiap tahun , dan ada lagi orang yang mengundang untuk makan malam di rumahnya dan ia pun menerima undangan itu dan ia pun dibawa ke rumahnya , ketika dilihat rumah itu adalah rumah yang tahun lalu pernah ia datangi , maka syaikh Farazdaq tidak mau masuk , maka orang itu berkata : " aku ingin kau masuk , kau jangan risau aku tau kau adalah orang yang baik dan kau lihat aku adalah orang yang jujur " , maka Syaikh Farazdaq masuk dan dilihat di dalam rumah itu ada sebuah penjara dari besi dan di dalamnya ada seekor kera (monyet) besar dan kera itu terus memandangi dan mengamuk melihat syaikh Farazdaq , maka berkatalah orang yang mengundang syaikh Farazdaq : " Wahai syaikh taukah engkau siapa yang di dalam kerangka besi itu " ? maka Farazdaq menjawab : " itu kera " , maka lelaki itu berkata : " itu ayahku yang dulu setahun yang lalu menggunting lidahmu , setelah ia melakukan itu maka Allah merubahnya menjadi seekor kera , wahai syaikh tolong doakan ayahku itu supaya diampuni Allah dan diwafatkan , kasian karena dia telah berubah menjadi kera " , Maka Syaikh Farazdaq menangis dan mendoakannya dan wafatlah seekor kera itu .
Hal seperti ini tidak mustahil , karena teriwayatkan di dalam Alqur'an dan Hadits shahih tentang keramat-keramat para shahabat dan juga orang-orang terdahulu , sebagaimana Allah berfirman ketika Nabi sulaiman meminta agar singgasana ratu Balqis di pindah ke hadapannya :
قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ ¤ قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آَتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ ¤ قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آَتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآَهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
( النمل : 38 – 40 )
" Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya (Ratubalqis) kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri " , berkata `Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya , lalu berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Kitabullah : "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia ". ( QS. An Naml : 38-40 )
Maka seseorang yang memiliki ilmu dari Al Kitab itu dalam sekejap mata telah mendatangkan singgasana ratu Balqis di hadapan nabi Sulaiman . Inilah keramat yang disebutkan di dalam Alqur'an dan juga banyak teriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim tentang keramat para shahabat Radhiallahu 'anhum . Hadirin hadirat , hal seperti ini tidak mustahil karena Yang Maha Memberi mampu memberi .
Kalau seandainya di masa sekarang orang tidak percaya jika ada orang yang hafal 100.000 hadits dengan sanadnya , tetapi di zaman dulu jumlahnya puluhan ribu orang yang seperti ini . Di zaman sekarang hampir mustahil , tetapi kalau kita bicara di masa lalu ada satu juta hadits dalam micro chip sebesar ujung jari , orang zaman dahulu tidak akan percaya apa mungkin satu juta hadits bisa disimpan dalam micro chip sebesar ujung telunjuk?? , itu adalah hal yang mustahil di masa itu , tetapi di masa sekarang hal itu masuk akal . Demikian pula zaman sekarang jika orang menghafal 100.000 hadits mungkin itu sulit , tetapi tentunya sangat mungkin terjadi .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan hari-hari kita dengan keindahan , dengan kemuliaan . Rabbi , kami bermunajat demi cahaya keindahan-Mu maka perindah hari-hari kami , perindah jiwa perindah sanubari kami , perindah siang dan malam kami , perindah pemikiran dan lintasan jiwa kami , perindah usia kami , perindah masa mendatang kami .
Ya Allah , kami menyeru nama-Mu yang tiada seorang pun yang menyeru nama-Mu lalu Kau kecewakan , karena Kau Maha menjawab doa dan kami telah berharap dan Kau telah berfirman di dalam hadits qudsy :
ياَابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِيْ
“ Wahai keturunan Adam, jika kau berharap kepada-Ku dan kau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Ku-hapus dosa kalian tanpa Ku-pertanyakan lagi "
Maka ingatlah dan panggillah nama-Nya , ingatlah firman Allah subhanahu wata'ala di dalam hadits qudsy kepada nabi Daud As :
ياَدَاوُد لَوْ يَعْلَمُ الْمُدْبِرُوْنَ عَنِّيْ شَوْقِي لِعَوْدَتِهِمْ ، وَمَحَبَّتِيْ فِيْ تَوْبَتِهِمْ ، وَرَغْبَتِيْ فِي إِناَبَتِهِمْ لَطاَرُوْا شَوْقًا إِلَيَّ ، يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي ، فَكَيْفَ تَكُوْنُ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ...؟
“Wahai Daud : Seandainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui kerinduan-Ku atas kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan besarnya sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka akan terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang (mencintai dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?”
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat kita bertawassul kepada Ahlul Badr , Al Habib Sofyan menyampaikan kepada saya, beliau ini usianya lebih dari 80 tahun , dulu ketika beliau berjuang memberantas PKI di Banyuwangi senjatanya adalah Shalawat Badr , Shalawat Badr itu membawa kemenangan dan Fath untuk memberantas komunis dan Malam ini kita bertawassul kepada Ahlul Badr semoga Allah memberi kemenangan dalam kehidupan kita , Allah limpahkan kebahagiaan bagi kita , Allah bahagiakan hari-hari kita , sebelum Shalawat Badr dikumandangkan , kita bacakan Al Fatihah untuk Al marhum salah seorang ayah dari santri kita dari Papua semoga ruh beliau dimuliakan di alam barzakh , dan semoga putranya diberi ketabahan . Dan semoga kita semua yang hadir di malam hari ini bersama Majelis Rasulullah arwahnya dikumpulkan malam ini bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Amin


Do'a Malaikat Kepada Hamba Hamba Allah
Senin, 28 Desember 2009

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ماَ مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ اْلعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا اَللّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ اَللّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا .
( صحيح البخاري )
" Tiada suatu hari pada hamba-hamba Allah kecuali dua malaikat turun , seraya berdoa : Wahai Allah berilah para penderma keberhasilan , dan malaikat yang kedua berkata : Wahai Allah , berilah orang yang menahan hartanya ( kikir ) kehancuran " . ( Shahih Al Bukhari )


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata'ala yang Maha Luhur , Yang Maha Agung , Yang Maha Mengungguli segenap keagungan yang berawal dan bersumber dari-Nya segala keagungan serta berakhir kepada-Nya segala kewibawaan dan keagungan , karena Yang Maha Agung adalah Tunggal milik Allah dan yang lain adalah bias , yang lain adalah pantulan baik itu berupa keindahan atau kewibawaan , kedudukan , kekayaan atau apapun maka kesemuanya itu hanyalah bias dan bayangan saja , sedangkan yang asli hanyalah satu yaitu Allah subhanahu wata'ala .
Alam semesta ini hanyalah bayangan kewibawaan Ilahi , bayangan keindahan Allah , hakikatnya bukan alam semesta tapi hakikatnya adalah Al Wujud Jalla wa 'Alaa subhanahu wata'ala Yang Maha Ada . Bagaimana kita mengetahui antara bayangan dan yang asli , kita butuh cahaya yang terang , apa cahaya yang terang ? maka carilah cahaya yang paling terang di alam semesta yaitu sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , inilah cahaya yang paling terang benderang hingga kau bisa melihat Zat Al Wujud , Zat Yang kau bersujud kepada-Nya , Yang selalu melihat kita , apakah mungkin manusia melihat Allah sebelum wafat ? tentunya sangat mungkin . Karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di riwayatkan dalam dalam Shahih Al Bukhari :
اَلإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
" Ihsan yaitu engkau mengabdi kepada Allah seperti engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Al Ihsan derajat tertinggi dalam keimanan , yaitu beribadah kepada Allah seakan ia melihat Allah tapi jika ia tidak mampu melihat Allah maka ia sungguh meyakini bahwa ia dilihat oleh Allah . Itulah derajat yang paling sempurna .
Hadirin hadirat , barangkali dalam setiap detik-detik puluhan tahun penuh kegelapan dan dosa , kita ingin detik-detik saat ini jiwa kita merasa dilihat oleh Yang Maha Melihat , dilihat dosa-dosa kita untuk dihapuskan , dilihat musibah kita untuk diganti dengan anugerah , dilihat kesedihan kita untuk diganti dengan kenikmatan , dilihat segala musibah kita untuk diganti dengan kebahagiaan dunia dan akhirah itulah harapan kami wahai yang melihat jiwa kami . Kami sadari ataupun tidak , Engkau tetap melihat kami , kami sadari ataupun tidak Engkau tetap mengatur kami , maka aturlah kami dengan sebaik-baik pengaturan . Allah memberi satu lorong kehidupan besar bagi mereka yang mau mencapai kesempurnaan hidup , dan Allah bukakan satu pintu besar bagi mereka yang memilih kesulitan hidup , seraya berfirman :
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى ، وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
( الليل :5-7 )
" Maka barangsiapa ( memberikan hartanya di jalan Allah ) dan bertakwa , dan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( surga ), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan ( kebahagiaan )" . ( QS. Al Lail : 5-7 )
Maka barangsiapa yang banyak mengeluarkan hartanya dalam bershadaqah , bukan hanya bershadaqah saja , tetapi juga bertakwa dan memperbanyak ibadah dan juga membenarkan hal-hal yang baik , terkadang ada juga yang banyak bershadaqah , banyak beribadah tetapi tidak membenarkan hal yang baik , ketika datang waktunya maulid hal ini dikatakan bid'ah dan syirik , maka yang seperti itu bukanlah yang termasuk dalam firman Allah : " Washaddaqa bil Husnaa " .
Maka jika tiga syarat ini dilengkapi ; ia banyak bershadaqah , ia perbanyak ibadah semampunya , dan ia membenarkan hal-hal yang baik , tidak ia pungkiri . Misalnya ada orang yang memakai siwak , ( mungkin ) ada yang berkata : " Waduh siwak itu ketinggalan zaman , itu zaman Nabi sekarang sudah ada sikat gigi jadi tidak perlu lagi memakai siwak ", pakai siwak dan sikat gigi dipakai juga . ( Mungkin ) ada yang kalau memakai siwak ia merasa giginya tidak bersih , berbeda karena di masa lalu makanannya tidak bermacam-macam seperti sekarang , oleh karena itu zaman sekarang gigi tidak bersih jika dengan siwak , maka harus dengan sikat gigi . Maka gunakan sikat gigi untuk membersihkan gigi dan menggunakan siwak untuk mendapatkan pahala sunnah karena Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
اَلسِّوَاكُ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ مُطَهَّرَةٌ لِلْفَمِ مغْضَبَةٌ لِلشَّيْطَانِ
" Siwak keridhoan bagi Allah dan kebersihan bagi mulut serta kebencian bagi syaitan " Siwak membawa keridhaan Allah , serta kebersihan bagi mulut dan kebencian syaitan , karena muncul pengampunan dari Allah atas dosa-dosa dari bibir dan lidahnya . Hadirin hadirat , maka jika seseorang membenarkan hal-hal yang baik seperti itu , dan banyak bertakwa , banyak bershadaqah , maka apa yang akan dilakukan oleh Allah terhadap orang-orang yang berbuat seperti itu ? firman-Nya :
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
( الليل : 7 )
" maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan ( kebahagiaan ) . ( QS. Al Lail : 7 )
Allah mudahkan jalan hidupnya , jika Allah telah berjanji " Akan Aku mudahkan jalan menuju kemudahan " , maka apa saja yang ada di hadapannya baik itu rumah tangga , pekerjaan , sekolahnya , usahanya dan apa pun yang ada di hadapannya maka Allah akan menjadikannya mudah , ditumpah ruahkan anugerah tanpa ia sadari , sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
( الطلاق : 2-3 )
" Siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia ( Allah ) akan membukakan jalan keluar baginya , dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka " . ( QS. At Thalaq : 2-3 )
Limpahan anugerah Ilahi tercurah seluas-luasnya , dengan kita memperbanyak shadaqah , memperbanyak ibadah dan membenarkan hal- hal yang baik , dan sebaliknya firman Allah subhanahu wata'ala :
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى ، وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى ، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
( اليل : 8-10 )
" Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup , serta mendustakan ( pahala ) yang terbaik , maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran ( kesengsaraan ) " . ( QS. Al Lail : 8-10 )
Sudah termasuk orang yang kikir , juga malas beribadah dan mendustakan pula hal-hal yang baik . Berkumpul untuk berzikir atau kalau ngaji malam hari dikritik ( ngapain ngaji malam-malam , lebih baik di rumah saja ) , tetapi siang juga tidak ngaji , maka tentunya orang seperti ini adalah orang yang tidak baik yang hanya berbicara dengan hawa nafsunya .
Maka jika tiga hal ini ada pada seseorang ; sudah kikir , malas juga beribadah , ketika disampaikan hadits tentang keutamaan shalat lima waktu , maka ( mungkin ) ia berkata : " nanti saja shalatnya kalau lewat 40 " , ketika disampaikan hadits tentang larangan hubungan buruk antara pria dan wanita , mungkin ia berkata " Itu kan kalangan santri ", terus saja merasa malas untuk beribadah , serta mendustakan hal-hal yang baik , dalam tafsir juga ada yang menafsirkan bahwa maksudnya adalah tidak menerima kalimatullah al 'ulya ( tidak menerima Islam ) , maksudnya " kufur " . Jika tiga hal ini berpadu , maka firman Allah subhanahu wata'ala :
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
( اليل: 10 )
" Maka akan Kami ( Allah ) mudahkan baginya jalan menuju kesukaran ( kesengsaraan ) " . ( QS. Al Lail : 10 )
Rumah tangganya dipersulit , pekerjaannya sulit , kehidupan dunianya sulit , akhiratnya juga sulit dan ia akan menemui kesulitan yang abadi . Hadirin hadirat , Takdir Allah diserahkan kepada mu , mau memilih jalan yang mana . Kita tidak bisa kemana-mana , kita harus memilih salah satu diantara dua jalan . Yaitu jalan yang baik , jika kita memilih jalan yang ini maka kita akan menemui sedikit hambatan dan kemudian kemudahan dan kemudahan hingga kemudahan yang abadi , atau memilih jalan yang satunya , yang tidak kelihatan kesulitannya , tampaknya mudah , tetapi ujungnya adalah jurang . Masih beruntung jika ujungnya hanya sekedar jurang , tapi jika itu adalah jurang neraka , yang tidak mati tetapi digantikan kulitnya yang telah hangus , digantikan lagi terus seperti itu ( na'uzubillah ) dari banyaknya dosa yang diperbuat . Dan kita memohon kepada Allah semoga semua wajah yang hadir pada malam hari ini diberi kemudahan dunia dan akhirat , semua yang ada ini dibimbing oleh Allah menuju jalan kemudahan , Ya Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalaali wal Ikram .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Sampailah kita pada hadits agung ini , dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan : " Bahwa setiap hari kedua malaikat diturunkan oleh Allah kepada setiap hamba-Nya , seraya berdoa :
اَللّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
" Wahai Allah para penderma keberhasilan ( pengganti dari yang telah diinfakkan ) " . Dan malaikat yang lainnya berkata :
اَللّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
" Wahai Allah , berilah pada orang yang menahan hartanya (kikir ) kehancuran "
Malaikat yang pertama berdoa agar orang-orang yang berderma itu diberi kemenangan , kesuksesan dan digantikan dengan yang lebih baik dari harta yang ia dermakan . Sedangkan malaikat yang kedua berdoa agar Allah memberikan kesulitan dan kehancuran hidup kepada orang yang kikir , dan Allah mencabut keberkahan rizkinya . Bayangkan kalau seandainya kita berderma , ketahuilah di saat itu malaikat sedang mendoakan kita sebelum orang lain mendoakan kita , tapi di saat kita menahan harta kita maka di saat itu malaikat juga mendoakan kehancuran bagi kita , inilah sabda Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan di sinilah Allah membuka lagi gerbang-gerbang keluhuran , keberhasilan dan kesuksesan bagi orang-orang yang beriman .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari , ketika seorang wanita bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : " Ya Rasulallah ibuku telah wafat , jika aku mengirimkan amal untuk dia apakah pahalanya akan sampai ? " , maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata : " betul, sampai " , demikian riwayat Shahih Al Bukhari . Ini adalah salah satu dalil dari belasan dalil shahih dari Shahih Al Bukhari dan Muslim tentang sampainya amal pahala kepada orang yang telah wafat , dan seluruh mazhab telah bersepakat tentang sampainya kiriman amal kepada yang wafat . Bahkan sebagian Ulama' mengatakan bahwa mengirim amal dari yang hidup kepada yang masih hidup juga sampai . Sebagian berkata hanya khusus seperti ibadah haji saja , misalnya ada yang sudah tua renta tidak mampu untuk pergi haji , maka yang lain yang pergi maka juga sampai pahalanya kepada yang tua renta tadi, padahal orang nya masih hidup .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Di riwayatkan juga dalam Shahih Al Bukhari , disampaikan oleh sayyidina Abdallah bin Umar bahwa ketika Rasulullah melihat sayyidina Utsman tidak hadir dalam perang Badr , maka sayyidina Utsman berkata kepada Rasulullah seraya menangis : " Wahai Rasulullah , aku menjaga putrimu yang sedang sakit , sehingga aku tidak bisa hadir dalam perang Badr " , maka Rasulullah berkata : " Bagimu pahala Badr dan bagimu pula kemuliaan Ahlul Badr " , padahal sayyidina Utsman tidak hadir dalam perang Badr tapi pahalanya dikirim oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , jadi mengirimkan pahala itu sampai baik kepada yang hidup atau yang sudah wafat . Dan pengiriman amal itu banyak , jadi kalau kita mau berbakti kepada orang tua yang sudah wafat maka kirimkan amal ibadah kita , kalau kita mengirimkan amal ibadah kita , maka amal ibadah kita tidak akan berkurang , terkadang orang berfikir jika amalnya dikirimkan maka amal ibadahnya akan habis , tidak demikian karena Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
( الكهف : 49 )
" Dan mereka dapati ( semua ) apa yang telah mereka kerjakan , dan Tuhanmu tidak menzhalimi seorang pun " . ( QS. Al Kahfi : 49 )
Maka hari kiamat kelak semua yang kita perbuat akan hadir . Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata : " Wahai Rasulullah ku jadikan semua amal pahala ku untukmu " , maka Rasulullah berkata : " Kalau begitu cukuplah cintamu kepadaku " ( ) dan saat Abu Hurairah dipanggil Allah di hari kiamat maka yang hadir bukan amalnya melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Demikian pula Abu Al Abbas bin Ishaq As Tsaqafi yang mana ia memberi 12 ekor kambing di hari Idul Adha dan pahalnya diberikan khusus untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , Ada yang mengkhatamkan Al qur'an 12000 kali dan pahalanya untuk Rasullullah sahallallahu 'alaihi wasallam , dan orang ini adalah murid Al Imam Ahmad bin Hanbal Ar , demikian indahnya . Dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersbada diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ; " Hendaklah diantara kalian bershadaqah " , maka seorang sahabat berkata : " Ya Rasulallah , kalau ia tidak punya ?" , maka Rasul berkata : " kalau ia tidak punya maka bekerja lalu bershadaqahlah " , lalu sahabat bertanya lagi : " kalau sudah mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkan ? " , maka Rasulullah berkata : " maka membantu orang yang susah " , misalnya ada seorang penjual buah sedang mendorong gerobaknya , maka bantu ia mendorong karena hal itu juga shadaqah , meskipun bukan harta yang dikeluarkan . Maka ada sahabat yang bertanya lagi : " Ya Rasulullah jika yang seperti juga tidak ada ? ", maka Rasul berkata : " meperbanyak amal baik dan menjauhi larangan Allah " .
Jadi jika tidak ada yang bisa dishadaqahkan , harta tidak ada , pekerjaan juga tidak ada , membantu orang tidak bisa , maka hendaklah ia memperbanyak amal baik dan menjauhi larangan Allah , karena hal itu merupakan shadaqah baginya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ada satu hal yang perlu saya nukil dalam masalah shadaqah ini , ketika para sahabat bertanya maka Allah yang mewahyukan kepada sang Nabi Yang berfirman :
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
( البقرة : 219 )
" Dan mereka bertanya kepada mu ( Muhammad ) tentang apa yang ( harus ) mereka infakkan , katakanlah kelebihan dari apa yang diperlukan " . ( QS. Al Baqarah : 219 )
Para shahabat sudah banyak berinfaq , kaum Anshar sudah berinfaq dari setengah hartanya , kaum Muhajirin bahkan telah meninggalkan seluruh hartanya di Makkah tapi mereka masih ingin berinfaq , maka Allah subhanahu wata'ala berfirman :
قُلِ اْلعَفْوَ
" Katakanlah ( Muhammad ), berinfaklah dengan maaf ". Kalau mau berinfak , berinfaklah dengan maaf dan itu adalah infak yang termahal . Jika seseorang memiliki sepuluh mobil dan menginfakkan 5 mobilnya , maka hal itu masih lebih kecil di banding ia harus memberi maaf kepada orang yang paling ia benci , ( mungkin ) lebih baik jika ia mempunyai dua rumah maka ia berikan rumah itu satu untuk orang fakir , baginya lebih ringan daripada memaafkan orang yang ia benci . Jadi infak yang paling berat adalah memaafkan orang-orang yang bersalah kepada kita . Jadi maafkan orang yang pernah salah terhadap kita , kenapa kita harus memaafkan orang yang salah kepada kita ? karena kita juga banyak berbuat jahat kepada Allah , tidak malukah kita yang banyak berbuat jahat kepada Allah jika tidak mau memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kita ?! .
Kita berharap Allah memaafkan kejahatan kita kepada Allah , bagaimana kita tidak mau memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kita , bagaimana jika kelak kita ditanya di hadapan Allah : " Engkau yang meminta maaf dariKu sedangkan kau tidak mau memaafkan hambaKu yang lainnya , bukankah ia juga ciptaanKu " ? , orang yang jahat terhadap kita siapa yang telah menciptakannya , Allah juga yang menciptakannya sebagai ujian bagi kita , untuk apa ? mengapa Allah menciptakan keindahan , mengapa Allah menciptakan dia bersifat buruk , bengis , licik dan penuh kejahatan ? yaitu supaya menjadi alat bagi kita untuk mendekat kepada Allah , yang dengan itu kita akan mencapai derajat orang yang paling dicintai Allah subhanahu wata'ala .
Hadirin hadirat , saya tidak berpanjang lebar disini telah hadir guru kita Al Habib Alwi bin Yahya yang akan meneruskan majelis hingga doa penutup , karena saya akan meninggalkan majelis dan saya mohon para jamaah untuk tetap tertib, Majelis Rasulullah tetap berlanjut , kepada Al Habib Alwi falyatafaddal masykura .
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 01 January 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar