WELL COME

HIDUP ADALAH IBADAH UNTUK BEKAL AKHIRAT

Selasa, 02 Maret 2010

SIAPA AHLU SUNNAH?

SIAPAKAH AHLUS SUNNAH?

penulis Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi

Istilah Ahlus Sunnah tentu tdk asing bagi kaum muslimin. Bahkan mereka semua mengaku sebagai Ahlus Sunnah. Tapi siapakah Ahlus Sunnah itu? Dan siapa pula kelompok yg disebut Rasulullah sebagai orang2 asing?

Telah menjadi ciri perjuangan iblis dan tentara-tentara yaitu terus berupaya mengelabui manusia. Yang batil bisa menjadi hak dan sebalik yg hak bisa menjadi batil. Sehingga ahli kebenaran bisa menjadi pelaku maksiat yg harus dimusuhi dan diisolir. Dan sebalik pelaku kemaksiatan bisa menjadi pemilik kebenaran yg harus dibela. Syi’ar pemecah belah ini merupakan ciri khas mereka dan mengganggu perjalanan manusia menuju Allah merupakan tujuan tertinggi mereka.

Tidak ada satupun pintu kecuali akan dilalui iblis dan tentaranya. Dan tdk ada satupun amalan kecuali akan dirusakkan minimal mengurangi nilai amalan tersebut di sisi Allah Subhanahu Wata’ala. Iblis mengatakan di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala: “Karena Engkau telah menyesatkanku mk aku akan benar-benar menghalangi mereka dari jalan-Mu yg lurus dan aku akan benar-benar mendatangi mereka dari arah depan dan belakang dan samping kiri dan samping kanan.”

Dalam upaya mengelabui mangsa Iblis akan mengatakan bahwa ahli kebenaran itu adl orang yg harus dijauhi dan dimusuhi dan kebenaran itu menjadi sesuatu yg harus ditinggalkan dan dia mengatakan: “Sehingga Engkau ya Allah menemukan kebanyakan mereka tdk bersyukur.”

Demikian hal yg terjadi pada istilah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Istilah ini lbh melekat pada gambaran orang2 yg banyak beribadah dan orang2 yg berpemahaman sufi. tdk cuma itu semua kelompok yg ada di tengah kaum muslimin juga mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah. Walhasil nama Ahlus Sunnah menjadi rebutan orang. Mengapa demikian? Apakah keistimewaan Ahlus Sunnah sehingga harus diperebutkan? Dan siapakah mereka sesungguhnya?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita harus merujuk kepada keterangan Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam dan ulama salaf dlm menentukan siapakah mereka yg sebenar dan apa ciri-ciri khas mereka. Jangan sampai kita yg digambarkan dlm sebuah sya’ir:
Semua mengaku telah meraih tangan Laila
Dan Laila tdk mengakui yg demikian itu

Bahwa tdk ada makna kalau hanya sebatas pengakuan sementara diri jauh dari kenyataan.

Secara fitrah dan akal dapat kita bayangkan sesuatu yg diperebutkan tentu memiliki keistimewaan dan nilai tersendiri. Dan sesuatu yg diakui tentu memiliki makna jika mereka berlambang dengannya. Mereka mengakui bahwa Ahlus Sunnah adl pemilik kebenaran. Bukti setelah mereka memakai nama tersebut mereka tdk akan ridha utk dikatakan sebagai ahli bid’ah dan memiliki jalan yg salah. Bahkan mengatakan bahwa diri merupakan pemilik kebenaran tunggal sehingga yg lain adl salah. Mereka tdk sadar kalau pengakuan tersebut merupakan langkah utk membongkar kedok sendiri dan memperlihatkan kebatilan jalan mereka. Yang akan mengetahui hal yg demikian itu adl yg melek dari mereka.

As Sunnah
Berbicara tentang As Sunnah secara bahasa dan istilah sangat penting sekali. Di samping utk mengetahui hakikat juga utk mengeluarkan mereka-mereka yg mengakui sebagai Ahlus Sunnah. Mendefinisikan As Sunnah ditinjau dari beberapa sisi yaitu sisi bahasa syari’at dan generasi yg pertama ahlul hadits ulama ushul dan ahli fiqih.

As Sunnah menurut bahasa
As Sunnah menurut bahasa adl As Sirah baik yg buruk ataupun yg baik. Khalid bin Zuhair Al Hudzali berkata:
Jangan kamu sekali-kali gelisah krn jalan yg kamu tempuh
Keridhaan itu ada pada jalan yg dia tempuh sendiri.

As Sunnah menurut Syari’at Dan Generasi Yang Pertama
Apabila terdapat kata sunnah dlm hadits Rasulullah atau dlm ucapan para sahabat dan tabi’in mk yg dimaksud adl makna yg mencakup dan umum. Mencakup hukum-hukum baik yg berkaitan langsung dgn keyakinan atau dgn amal apakah hukum wajib sunnah atau boleh.

Al Hafidz Ibnu Hajar dlm kitab Fathul Bari 10/341 berkata: “Telah tetap bahwa kata sunnah apabila terdapat dlm hadits Rasulullah mk yg dimaksud bukan sunnah sebagai lawan wajib .”

Ibnu ‘Ajlan dlm kitab Dalilul Falihin 1/415 ketika beliau mensyarah hadits ‘Fa’alaikum Bisunnati’ berkata: “Arti jalanku dan langkahku yg aku berjalan di atas dari apa-apa yg aku telah rincikan kepada kalian dari hukum-hukum i’tiqad dan amalan-amalan baik yg wajib sunnah dan sebagainya.”
Imam Shan’ani berkata dlm kitab Subulus Salam 1/187 ketika beliau mensyarah hadits Abu Sa’id Al-Khudri “di dlm hadits tersebut disebutkan kata ‘Ashobta As Sunnah’ yaitu jalan yg sesuai dgn syari’at.”

Demikianlah kalau kita ingin meneliti nash-nash yg menyebutkan kata “As Sunnah” mk akan jelas apa yg dimaukan dgn kata tersebut yaitu: “Jalan yg terpuji dan langkah yg diridhai yg telah dibawa oleh Rasulullah. Dari sini jelaslah kekeliruan orang2 yg menisbahkan diri kepada ilmu yg menafsirkan kata sunnah dgn istilah ulama fiqih sehingga mereka terjebak dlm kesalahan yg fatal.

As Sunnah Menurut Ahli Hadits
As sunnah menurut jumhur ahli hadits adl sama dgn hadits yaitu: “Apa-apa yg diriwayatkan dari Rasulullah baik berbentuk ucapan perbuatan ketetapan dan sifat baik khalqiyah atau khuluqiyah .

As Sunnah Menurut Ahli Ushul Fiqih
Menurut Ahli Ushul Fiqih As Sunnah adl dasar dari dasar-dasar hukum syaria’at dan juga dalil-dalilnya.
Al Amidy dlm kitab Al Ihkam 1/169 mengatakan: “Apa-apa yg datang dari Rasulullah dari dalil-dalil syari’at yg bukan dibaca dan bukan pula mu’jizat atau masuk dlm katagori mu’jizat”.

As Sunnah Di Sisi Ulama Fiqih
As Sunnah di sisi mereka adl apa-apa yg apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila tdk dikerjakan tdk berdosa.

Di sini bisa dilihat mereka yg mengaku sebagai ahlus sunnah –dengan menyandarkan kepada ahli fikih- tdk memiliki dalil yg jelas sedikitpun dan tdk memiliki rujukan hanya sebatas simbol yg sudah usang. Jika mereka memakai istilah syariat dan generasi pertama mereka benar-benar telah sangat jauh. Jika mereka memakai istilah ahli fiqih niscaya mereka akan bertentangan dgn banyak permasalahan. Jika mereka memakai istilah ulama ushul merekapun tdk akan menemukan jawabannya. Jika mereka memakai istilah ulama hadits sungguh mereka tdk memilki peluang utk mempergunakan istilah mereka. Tinggal istilah bahasa yg tdk bisa dijadikan sebagai hujjah dlm melangkah terlebih menghalalkan sesuatu atau mengharamkannya.

Siapakah Ahlus Sunnah

Ahlu Sunnah memiliki ciri-ciri yg sangat jelas di mana ciri-ciri itulah yg menunjukkan hakikat mereka.

1. Mereka adl orang2 yg mengikuti jalan Rasulullah dan jalan para sahabat yg menyandarkan pada Al Qur’an dan As Sunnah dgn pemahaman salafus shalih yaitu pemahaman generasi pertama umat ini dari kalangan shahabat tabi’in dan generasi setelah mereka. Rasulullah bersabda:
“ Sebaik-baik manusia adl generasiku kemudian orang2 setelah mereka kemudian orang2 setelah mereka.”

2. Mereka kembalikan segala bentuk perselisihan yg terjadi di kalangan mereka kepada Al Qur’an dan As Sunnah dan siap menerima apa-apa yg telah diputuskan oleh Allah dan Rasulullah. Firman Allah:
“Maka jika kalian berselisih dlm satu perkara kembalikanlah kepada Allah dan Rasulullah jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan yg demikian itu adl baik dan lbh baik akibatnya.”
“Tidak pantas bagi seorang mukmin dan mukminat apabila Allah dan Rasul-Nya memutuskan suatu perkara utk mereka akan ada bagi mereka pilihan yg lain tentang urusan mereka. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah sesat dgn kesesatan yg nyata.

3. Mereka mendahulukan ucapan Allah dan Rasul daripada ucapan selain keduanya. Firman Allah:
“Hai orang2 yg beriman janganlah kalian mendahulukan terhadap ucapan Allah dan Rasul dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

4. Menghidupkan sunnah Rasulullah baik dlm ibadah mereka akhlak mereka dan dlm semua sendi kehidupan sehigga mereka menjadi orang asing di tengah kaumnya. Rasulullah bersabda tetang mereka:
“Sesungguh Islam datang dlm keadaan asing dan akan kembali pula daam keadaan asing mk berbahagialah orang2 dikatakan asing.”

5. Mereka adl orang2 yg sangat jauh dari sifat fanatisme golongan. Dan mereka tdk fanatisme kecuali kepada Kalamullah dan Sunnah Rasulullah. Imam Malik mengatakan: “Tidak ada seorangpun setelah Rasulullah yg ucapan bisa diambil dan ditolak kecuali ucapan beliau.”

6. Mereka adl orang2 yg menyeru segenap kaum muslimin agar bepegang dgn sunnah Rasulullah dan sunnah para shahabatnya.

7. Mereka adl orang-oang yg memikul amanat amar ma’ruf dan nahi munkar sesuai dgn apa yg dimaukan Allah dan Rasul-Nya. Dan mereka mengingkari segala jalan bid’ah dan kelompok-kelompok yg akan mencabik-cabik barisan kaum muslimin.

8. Mereka adl orang2 yg mengingkari undang-undang yg dibuat oleh manusia yg menyelisihi undang-undang Allah dan Rasulullah.

9. Mereka adl orang2 yg siap memikul amanat jihad fi sabilillah apabila agama menghendaki yg demikian itu.

Syaikh Rabi’ dlm kitab beliau Makanatu Ahli Al Hadits hal. 3-4 berkata: “Mereka adl orang2 yg menempuh manhaj - para sahabat dan tabi’in dlm berpegang terhadap kitabullah dan sunnah Rasulullah dan menggigit dgn gigi geraham mereka. Mendahulukan kedua atas tiap ucapan dan petunjuk kaitan dgn aqidah ibadah mu’amalat akhlaq politik maupun persatuan. Mereka adl orang2 yg kokoh di atas prinsip-prinsip agama dan cabang-cabang sesuai dgn apa yg diturunkah Allah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam. Mereka adl orang2 yg tampil utk berdakwah dgn penuh semangat dan kesungguh-sungguhan. Mereka adl para pembawa ilmu nabawi yg melumatkan segala bentuk penyelewengan orang2 yg melampaui batas kerancuan para penyesat dan takwil jahilin. Mereka adl orang2 yg selalu mengintai tiap kelompok yg menyeleweng dari manhaj Islam seperti Jahmiyah Mu’tazilah Khawarij Rafidah Murji’ah Qadariyah dan tiap orang yg menyeleweng dari manhaj Allah mengikuti hawa nafsu pada tiap waktu dan tempat dan mereka tdk pernah mundur krn cercaan orang yg mencerca.”

Ciri Khas Mereka
1. Mereka adl umat yg baik dan jumlah sangat sedikit yg hidup di tengah umat yg sudah rusak dari segala sisi. Rasulullah bersabda:
“Berbahagialah orang yg asing itu orang2 baik yg berada di tengah orang2 yg jahat. Dan orang yg memusuhi lbh banyak daripada orang yg mengikuti mereka.”

Ibnul Qoyyim dlm kitab Madarijus Salikin 3/199-200 berkata: “Ia adl orang asing dlm agama dikarenakan rusak agama mereka asing pada berpegang dia terhadap sunnah dikarenakan berpegang manusia terhadap bid’ah asing pada keyakinan dikarenakan telah rusak keyakinan mereka asing pada shalat dikarenakan jelek shalat mereka asing pada jalan dikarenakan sesat dan rusak jalan mereka asing pada nisbah dikarenakan rusak nisbah mereka asing dlm pergaulan bersama mereka dikarenakan bergaul dgn apa yg tdk diinginkan oleh hawa nafsu mereka”.

Kesimpulan dia asing dlm urusan dunia dan akhirat dan dia tdk menemukan seorang penolong dan pembela. Dia sebagai orang yg berilmu ditengah orang2 jahil pemegang sunnah di tengah ahli bid’ah penyeru kepada Allah dan Rasul-Nya di tengah orang2 yg menyeru kepada hawa nafsu dan bid’ah penyeru kepada yg ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran di tengah kaum di mana yg ma’ruf menjadi munkar dan yg munkar menjadi ma’ruf.”

Ibnu Rajab dlm kitab Kasyfu Al Kurbah Fi Washfi Hal Ahli Gurbah hal 16-17 mengatakan: “Fitnah syubhat dan hawa nafsu yg menyesatkan inilah yg telah menyebabkan berpecah ahli kiblat menjadi berkeping-keping. Sebagian mengkafirkan yg lain sehingga mereka menjadi bermusuh-musuhan berpecah-belah dan berpartai-partai yg dulu mereka berada di atas satu hati. Dan tdk ada yg selamat dari semua ini melainkan satu kelompok. Merekalah yg disebutkan dlm sabda Rasulullah: “Dan terus menerus sekelompok kecil dari umatku yg membela kebenaran dan tdk ada seorangpun yg mampu memudharatkan siapa saja yg menghinakan dan menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah dan mereka tetap di atas yg demikian itu.”

2. Mereka adl orang yg berada di akhir jaman dlm keadaan asing yg telah disebutkan dlm hadits yaitu orang2 yg memperbaiki ketika rusak manusia. Merekalah orang2 yg memperbaiki apa yg telah dirusak oleh manusia dari sunnah Rasulullah. Merekalah orang2 yg lari dgn membawa agama mereka dari fitnah. Mereka adl orang yg sangat sedikit di tengah-tengah kabilah dan terkadang tdk didapati pada sebuah kabilah kecuali satu atau dua orang bahkan terkadang tdk didapati satu orangpun sebagaimana permulaan Islam.

Dengan dasar inilah para ulama menafsirkan hadits ini. Al Auza’i mengatakan tentang sabda Rasulullah: “Islam datang dlm keadaan asing dan akan kembali dlm keadaan asing.” Adapun Islam itu tdk akan pergi akan tetapi Ahlus Sunnah yg akan pergi sehingga tdk tersisa di sebuah negeri melainkan satu orang.” Dengan makna inilah didapati ucapan salaf yg memuji sunnah dan mensifati dgn asing dan mensifati pengikut dgn kata sedikit.”

Demikianlah sunnatullah para pengikut kebenaran. Sepanjang perjalanan hidup selalu dlm prosentase yg sedikit. Allah berfiman:
“Dan sedikit dari hamba-hamba-Ku yg bersyukur.”

Dari pembahasan yg singkat ini jelas bagi kita siapakah yg dimaksud dgn Ahlus Sunnah dan siapa-siapa yg bukan Ahlus Sunnah yg hanya penamaan semata. Benarlah ucapan seorang penyair mengatakan :
Semua orang mengaku telah menggapai si Laila
Akan tetapi si Laila tdk mengakuinya
Walhasil Ahlus Sunnah adl orang2 yg mengikuti Al Qur’an dan As Sunnah dgn pemahaman amalan dan dakwah salafus shalih.

Sumber: www.asysyariah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar